Jakarta –
CEO Arsari Group sekaligus adik laki-laki Prabowo Subianto, Hashim S. Djojohadikusumo, mengumumkan komitmen Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menangani kerahasiaan anggaran selama masa jabatannya.
Saat menyampaikan hal tersebut, Hashim teringat sindiran terhadap Prabowo sebelumnya karena kerap menyinggung soal anggaran pemilihan presiden (Pilpres) 2014. Saat itu, Prabowo dikenal dengan nama Prabocor.
Pak Prabowo sempat diejek sebagai Prabocor. Dia menertawakan orang penentangnya pada 2014 (kubu Jokowi) Prabocor karena selalu bilang pengusaha kebanjiran, di Menara Kadin, Jakarta, Senin (10 Juli 2024).
Hashim mengaku tersinggung dengan hinaan tersebut. Kenyataannya, banyak terjadi kesenjangan penerimaan anggaran yang tidak wajar sehingga menyebabkan rendahnya sumber penerimaan.
“Kami tahu tempat itu,” katanya. Jadi kebocorannya akan ditutup setelah bulan Oktober (tanggal 20). Anda akan menemukan bahwa ada program untuk menutupi kebocoran ini dan rasio utang terhadap ekuitas.
Kemungkinan pemasukan daerah keluar Rp 300 ribu
Salah satu kasus yang disorot Hashim adalah adanya indikasi para pengusaha melakukan kecurangan dalam tidak membayar pajak dengan mendirikan perkebunan kelapa sawit ilegal. Berdasarkan data yang dikonfirmasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), terdapat jutaan perkebunan kelapa sawit ilegal.
“Ada jutaan hektar lahan hutan yang ditempati secara ilegal oleh pedagang sawit abal-abal. Ternyata mereka sudah diperingatkan tapi tidak membayar, dan kita mendapat informasi sekitar Rp 300 triliun yang belum dibayarkan, dan itu data yang dikumpulkan pemerintah,” jelas Hashim.
Hashim menjelaskan, saat ini pihaknya telah mengantongi 300 nama perusahaan sawit abal-abal. Namun daftar ini masih harus ditelusuri lebih lanjut.
“Dengan rencana ini, setiap tahunnya kita bisa menghasilkan Rp50 triliun,” ujarnya. Kami menghitung bahwa dengan satu orang miskin kita bisa menyediakan makanan gratis dua kali sehari kepada 9 juta anak.”
Salah satu strategi yang disiapkan Prabowo untuk menghadapi situasi tersebut adalah pembentukan Kementerian Pendapatan Negara. Sebelumnya, Prabowo disebut-sebut akan membentuk Badan Pendapatan Negara dan bukan Kementerian.
“Ada Asta Cita yang ke 8, Badan Pendapatan Negara,” kata Hashim. Itu adalah Departemen Pendapatan Negara. Menteri sudah ada di sana.”
Hashim mengatakan, Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memasang target besar agar tingkat pendapatan anggaran pemerintah mencapai 23% dari produk domestik bruto (PDB) Republik Indonesia.
“Yang jelas, Prabowo-Gibran akan menargetkan bagi hasil pendapatan daerah sebesar 23% PDB, itu jumlah kelompok saya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, tujuan tersebut tidak akan tercapai dengan cepat. Hal ini didasari oleh pemikiran dari Bank Dunia yang mengatakan bahwa potensi pendapatan pemerintah Indonesia bisa sangat besar sehingga tidak perlu menaikkan tarif pajak khususnya tarif pajak.
Salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut adalah dengan menegakkan aturan agar seluruh wajib pajak menanggung pembayaran pajaknya. Dengan demikian, tidak akan terjadi kebocoran penerimaan anggaran pemerintah.
Upaya penegakan undang-undang ini dilakukan dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Information Technology (IT). Ia berharap Indonesia mampu melampaui tingkat pemungutan pajak di Kamboja yang sudah mencapai 18% bahkan Vietnam yang sudah mencapai 23% dari produk domestik bruto (PDB).
“Ini masalah waktu dan keinginan, metode AI pakai IT dan kita akan mencapai 23%, saya tunjukkan, Bank Dunia siap membantu kita mencapai 18%, mencapai 23%, kita akan menutup alirannya. tanpa menaikkan tarif pajak,” ujarnya.