Mara Patagonia, Hewan Mirip Kapibara, Ada di Faunaland Ancol

Jakarta –

Faunaland Ancol adalah rumah bagi banyak satwa unik. Salah satunya, kelinci Patagonian mara atau Paragonia.

Hewan itu menyerupai kapibara. Warna kulit Patagonian Mara adalah coklat keabu-abuan. Nama ilmiah hewan ini adalah Dolichotis patagonum.

Patagonian Mara adalah hewan pengerat berukuran besar dan berasal dari keluarga yang sama dengan kapibara dan marmut Cavidae.

Menurut Badan Informasi Faunaland, mara Patagonian hanya ditemukan di bagian tengah dan selatan Argentina, yang sering disalahartikan dengan kapibara atau kapibara karena kemiripan ciri fisiknya.

Ingin tahu seluk beluk Patagonian Mara? Berikut 5 fakta Patagonian Mara seperti dikutip dari AZ Animals: 1. Ia memakan kotorannya sendiri.

Dalam perilaku yang mungkin mengejutkan banyak orang, Patagonian Mara memakan kotorannya sendiri. Hal ini untuk memaksimalkan asupan nutrisi dari makanan. Proses ini dikenal sebagai coprophagia.

Dalam jurnal The Effect of Giving Concentrates on Different Protein Levels of Intake, Dry Matter Digestibility and Organic Content of Domestic Male Rabbits, dilaporkan bahwa coprophagy merupakan kebiasaan yang berasal dari sekum untuk memakan kembali kotorannya sendiri.

Patagonian Mara adalah herbivora yang makanannya terdiri dari rumput, buah-buahan dan beberapa biji-bijian. Untuk memastikan mereka mendapatkan nutrisi dan nutrisi paling banyak dari makanan, mara Patagonian memakan bunga dan bahkan spesies kaktus.

Mara Patagonian memiliki kemampuan untuk mencerna kembali serat dan nutrisi yang tidak terserap sepenuhnya pada proses pencernaan pertama, sehingga membantu mereka bertahan hidup di lingkungan kering dengan sumber makanan yang minim Memiliki kaki yang kuat.

Mara Patagonian, hewan pengerat, memiliki kaki belakang yang lebih panjang dibandingkan kaki depannya. Hewan ini mempunyai tiga jari kaki di kaki belakang dan empat cakar kuat di kaki depan. Patagonian Mara dapat berlari hingga 25 mil per jam.

Patagonian Mara biasanya memiliki panjang tubuh sekitar 27 hingga 30 inci dan berat antara 8 dan 15 kilogram. Selain kemampuan berlarinya yang cepat, mara Patagonian juga memiliki kemampuan melompat yang luar biasa dan bertarung menggunakan kakinya yang kuat untuk mempertahankan diri dari predator.

Kakinya yang kuat tidak hanya membantu mereka berlari tetapi juga merupakan alat pertahanan yang efektif melawan predator termasuk jaguar, singa gunung, dan elang. 3. Aktif di siang hari

Mara Patagonian merupakan hewan diurnal yang artinya lebih aktif di siang hari. Hewan ini menghabiskan separuh waktunya untuk makan dan menjelajah di padang rumput terbuka.

Meski sebagian besar aktivitas makannya dilakukan pada siang hari, mereka tetap mencari makan bila diperlukan saat malam tiba. Namun saat tidak mencari makan, mara Patagonian akan merawat dan melindungi anak-anaknya di bawah sinar matahari, yang sering terlihat berjemur bersama di area terbuka.

Hewan-hewan ini hidup berpasangan dan seringkali membentuk kelompok-kelompok kecil untuk saling menjaga satu sama lain, terutama dalam mengasuh anak-anaknya, sehingga membentuk sistem sosial yang erat dan kooperatif dalam hal konservasi. Kehidupan pasangan

Mara Patagonian akan membangun sarangnya di habitat terbuka yang didominasi oleh rerumputan. Mereka merasa aman dalam menggembala dan merawat anak-anaknya.

Saat mencari makan, perilaku mereka menunjukkan kerja sama yang erat antara pasangan, dengan salah satu anggota fokus pada penggembalaan sementara yang lain mengawasi ancaman dari predator, dan mereka bergiliran untuk memastikan keselamatan

Ketika sumber makanan menjadi langka, mara Patagonian berkumpul dalam kelompok besar, membentuk asosiasi yang erat untuk bersuara satu sama lain, saling memperingatkan akan bahaya, dan melindungi habitat mereka jika ada bahaya. Meningkatkan peluang untuk bertahan hidup di lapangan.

Jika terancam, mara Patagonian jantan akan berjuang melindungi pasangannya dengan menggunakan cakar dan kakinya yang kuat untuk melawan predator.5. Hewan yang setia

Mara Patagonian membesarkan keturunannya dengan cara yang sangat unik. Hewan membentuk pasangan monogami yang setia. Dalam sistem ini, sekitar 15 pasangan akan berbagi uang dalam jumlah besar sebagai tempat tinggal dan membesarkan anak-anak mereka.

Meskipun mereka hidup berdampingan dalam satu paruh, pasangan tetap monogami dan tidak memberi makan keturunan pasangan lainnya, dan tidak terlibat dalam membesarkan keturunan satu sama lain. Hewan-hewan ini berkumpul dalam satu liang untuk memberikan perlindungan maksimal kepada anak-anak mereka dari pemangsa.

Namun, mara Patagonian jantan tidak berkembang biak dengan baik. Oleh karena itu, orang tua perempuan harus bergantian memasukkan tagihan untuk menyusui anaknya. Setiap orang tua datang ke tagihan secara terpisah, bergiliran dengan orang tua lainnya sekali sehari selama kurang dari satu jam. Saksikan video “Arsitektur Gereja Katedral Jakarta dengan Gaya Neo-Gotik Khas Eropa” (fem/fem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top