Hamburg –
Peron di Stasiun Pusat Hamburg di Jerman utara ditutup. Ada kekhawatiran bahwa penumpang kereta api bisa saja membawa virus berbahaya tersebut.
Mengutip BBC, juru bicara pemadam kebakaran mengatakan kepada tabloid Bild, Kamis (3/10/2024), pria tersebut dan pacarnya merasakan gejala mirip flu di kereta berkecepatan tinggi dari Frankfurt.
Juru bicara tersebut mengatakan mereka baru saja kembali dari luar negeri untuk merawat seorang pria yang kemudian terjangkit penyakit menular, tanpa memberikan rincian mengenai penyakitnya.
Tidak jelas apa yang salah dengan mereka. Namun pria yang dikabarkan merupakan mahasiswa kedokteran itu tidak mengalami demam.
Situs web Morgan Post Hamburg menyebutkan mereka tiba di Frankfurt dari Rwanda pada Rabu pagi.
Tim polisi dan pemadam kebakaran berada di lokasi dan pria serta pacarnya dibawa ke klinik khusus.
Peron empat ditutup beberapa saat sebelum akhirnya dibuka kembali.
Negara Afrika Timur tersebut saat ini sedang berjuang melawan wabah virus Marburg. Sejauh ini sudah 8 orang meninggal.
Marburg, yang tidak ditularkan melalui udara, dapat ditularkan melalui kontak dengan rubah terbang dan antar manusia melalui hubungan seks tanpa kondom dan cairan tubuh melalui kulit yang rusak.
Virus ini menyebabkan demam, sakit kepala, muntah dan diare.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Marburg membunuh rata-rata setengah dari orang yang terinfeksi.
Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1967 ketika pekerja laboratorium terinfeksi, pertama di Marburg dan Frankfurt, Jerman, dan kemudian di Serbia, menggunakan media penularan yang sebelumnya tidak diketahui. Tonton video “Virus Marburg menyebar di Afrika, angka kematian relatif tinggi” (msl/wsw)
