Kanker Usus Besar Meningkat di Usia Muda, Ini 4 Makanan yang Bisa Jadi Pemicunya

Jakarta –

Peningkatan kasus kanker telah diamati pada orang dewasa di bawah usia 50 tahun sejak awal tahun 1990an. Hal ini terutama terjadi di negara-negara berpendapatan tinggi, dimana angka atau kasus terlihat meningkat pada kelompok usia muda.

Salah satu jenis kanker yang banyak meningkat di usia muda adalah kanker usus besar atau kanker usus besar. Kimmie Ng, ahli onkologi Harvard Medical School dan profesor kedokteran, mengatakan sejak pertengahan 1990-an, kejadian kanker usus besar di dunia meningkat 2 hingga 3 persen per tahun pada kelompok usia muda atau di bawah 50 tahun.

Tampaknya hal ini paling menonjol di kalangan orang kulit putih non-Hispanik, namun hal ini berdampak pada setiap ras dan etnis yang datanya kami miliki.” Katanya, seperti dikutip dari Health Foundation

“Jadi, meskipun belum ada data yang dipublikasikan secara spesifik mengenai tingkat peningkatan kanker kolorektal dan apakah hal ini berdampak pada populasi anak-anak atau tidak, setidaknya secara anekdot saya telah melihat beberapa anak menderita kanker kolorektal,” kata Kimmie.

Mengutip penelitian dari Today, pola makan disebut-sebut berperan penting dalam berkembangnya kanker usus besar di usia dini. Berikut beberapa makanan yang harus dihindari untuk mengurangi risiko kanker usus besar.

Baca juga 1. Daging merah

Beberapa penelitian telah mengaitkan konsumsi daging merah dan daging olahan dengan kanker usus besar, dan penelitian baru dari Klinik Cleveland memperkuat hubungan tersebut.

Ditemukan bahwa metabolit (zat yang diproduksi tubuh saat makanan dipecah) pada daging tersebut dan perubahan mikrobioma setelah makan daging dapat meningkatkan risiko kanker usus besar pada orang di bawah 60 tahun.

Pasien muda yang mengonsumsi banyak daging merah dan daging merah olahan memiliki tingkat metabolit berbahaya yang lebih tinggi di usus mereka dibandingkan pasien yang lebih tua.

Penelitian sebelumnya juga mengaitkan perubahan mikrobioma dari pola makan ala Barat (banyak daging merah dan daging olahan) dengan peningkatan risiko kanker usus besar.

Hal ini mungkin disebabkan oleh kerusakan pada penghalang usus dan pertumbuhan yang mungkin terjadi pada mukosa usus akibat konsumsi berlebihan. Minuman manis dan manis

Studi Klinik Cleveland juga mengidentifikasi konsumsi minuman manis sebagai faktor risiko kanker usus besar dini, dan penelitian lain telah mengkonfirmasi hubungan ini.

Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Gut yang menganalisis 96.000 wanita menemukan bahwa wanita yang minum dua atau lebih minuman manis sehari memiliki risiko dua kali lipat terkena kanker usus besar dini dibandingkan dengan wanita yang minum dua atau lebih sedikit minuman manis sehari.

Setiap minuman 8 ons atau 800 gram per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko sebesar 16 persen.3. Makanan ultra-olahan

Sebuah studi tahun 2023 menemukan bahwa mengonsumsi makanan ultra-olahan meningkatkan risiko berkembangnya prekursor kanker usus besar seperti polip, tumor, dan lesi. Contoh makanan ultra-olahan antara lain: daging olahan, minuman manis, sereal sarapan, makanan beku, keripik, permen4. Alkohol

Menurut sebuah penelitian pada tahun 2023, semakin banyak alkohol yang dikonsumsi seseorang, semakin besar peluang seseorang terkena kanker usus besar dini.

Minum satu hingga dua, tiga hingga empat, atau lebih dari lima minuman ini per minggu ditemukan meningkatkan risiko kanker usus besar masing-masing sebesar 7 persen, 14 persen, dan 27 persen, dibandingkan dengan bukan peminum. Tonton video “Minuman manis akan dikenakan pajak konsumsi khusus mulai tahun 2025” (suc/up)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top