Jakarta –
Ini anjing kecil banget yang berasal dari pulau sumatera ajag. Populasinya menurun dan ini yang terakhir.
Pemandangan ajag itu ditemukan di Taman Nasional Gunung Leuser. Balai Taman Nasional Leuser memaparkan hasil kamera jebakan tersebut di Instagram resminya, dilihat pada Selasa (15/10/2024).
Sepertinya ada lebih dari delapan ajag yang mengendus di area sekitar kamera jebakan. Mereka diketahui berkelompok ketika berburu atau bepergian di daerahnya.
“Hei, ada apa dengan kerumunan ini? Menurutmu kemana tujuan kelompok ini? Perkelahian? Jangan khawatir, oke?”
“Lebih baik menjaga dan melestarikan alam. Namanya anjing hutan sumatera (𝐶𝑢𝑜𝑛 𝑎𝑙𝑝𝑖𝑛𝑢𝑠 𝑠𝑢𝑚𝑎𝑡𝑟𝑛 de statement) untuk berburu.
Apa itu Ajag?
Ajag merupakan salah satu jenis anjing hutan yang hidup di Asia. Khusus di Indonesia, pulau Jawa dan Sumatera tersebar luas di pulau-pulau seperti yang disebutkan dalam buku Mengenal Satwa & Tumbuhan Asli Indonesia karya M. B. Kurniawan.
Yoga Perdana Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam artikel Sebaran Spasial Kegiatan Ajag (Cuon alpinus Pallas 1811) di Taman Nasional Baluran (2014) menyebutkan bahwa ajag merupakan salah satu fauna dari jenis Cuon alpinus.
Fauna ini hanya dapat ditemukan di pulau Jawa dan Sumatera di Indonesia. Cuon alpinus javanicus dan Cuon alpinus sumatrensis adalah dua subspesiesnya.
Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (NAD-Sumut), Sumatera Barat merupakan tempat tinggal ajag di kawasan pegunungan dan hutan.
Saat ini di Pulau Jawa ajag terdapat di Alas Purwo, Gede Pangrango, Gunung Halimun Salak, Ujung Kulon dan Taman Nasional Baluran. Di Jawa, anjing ini dijuluki asu kikik karena suara kik-kik-kiknya.
Status konservasi Ajag menurut International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) Redlist 2013 adalah kategori satwa liar yang terancam punah.
Selain di Indonesia, spesies Cuon alpinus dapat ditemukan di India, Thailand, Myanmar, Bhutan, Kamboja, China, Laos, Malaysia, Nepal, Bangladesh, Pakistan, Vietnam Ajag.
(misalnya/wanita)