Target Wisman ke Indonesia Bisa Terganggu Situasi Geopolitik Dunia

Jakarta –

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 9,09 juta wisatawan mancanegara pada Januari hingga Agustus 2024. Jumlah tersebut meningkat 20,38% dibandingkan tahun 2023.

Mayoritas wisatawan mancanegara yang berlibur ke Indonesia didominasi oleh negara tetangga seperti Malaysia, Australia, China, Singapura, dan Timor Leste.

Niya Niskaya, pakar utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Aditama, mengatakan ada dua skenario target di Indonesia, target bawah dan target atas. 10,41 juta target rendah dan 14,3 juta target tinggi.

Target terendah dalam 9,3 juta terakhir adalah 10,41 juta dan dengan kenaikan Januari-Agustus kami telah mencapai 80,35 persen dari target terendah. Sementara itu masih tersisa 14,3 juta dan kami berada di 63,53 persen yang masih kami upayakan menuju yang lebih tinggi tujuan,” katanya.

Pintu masuk wisman ke Indonesia masih PR, Batam, Kepulauan Riau. Nia kemudian menjelaskan negara mana yang akan dituju masyarakat Indonesia, Malaysia masih menjadi yang pertama dan Arab Saudi.

Yang tengah atau tetangga yakni Malaysia mendominasi, Arab Saudi biasanya umrah, lalu Singapura, Thailand, dan Timor masuk dalam daftar. Sementara titik pemberangkatan atau pelabuhan pemberangkatan adalah Soekarno-Hatta, Batam, Kuala Namu, Djonda. dan Hassan Udin. .

Namun dalam upaya Indonesia meningkatkan wisatawan mancanegara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Minparikraft) Sindiaga Salahuddin Ono mengatakan ada permasalahan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan wisatawan mancanegara. Ini termasuk konflik di Timur Tengah dan Korea.

Meski tidak ada kaitannya dengan Timur Tengah dan Korea, namun jika merujuk pada asal wisatawan asing, Indonesia patut mewaspadai pengaruh tersebut.

“Tetapi kami prihatin dengan geopolitik global dan ketegangan di Timur Tengah, karena seminggu yang lalu terjadi kekacauan dalam penerbangan Timur Tengah. Ada juga kekacauan dan potensi kekacauan di Asia Utara, seperti Korea, dalam iklim Asia di wilayah lain di Timur Tengah. dunia,” katanya.

“Bahkan jika kita melihat bahwa 5 pariwisata teratas tidak ada hubungannya dengan Timur Tengah, kita harus menyelesaikan masalah ini dan sangat berhati-hati. Ya, Australia, India, China, Malaysia, Singapura, Timor-Leste, tapi kita tetap perlu melakukannya. hati-hati., “katanya.

“VIDEO: Dokumen Syndiga berencana memecah Kemenparekraf” (Update/Fam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top