Benda Purbakala Indonesia di Luar Jadi Pajangan, Dipulangkan Jadi Cerita

Jakarta –

Banyak artefak Indonesia yang masih tersebar di berbagai negara dan belum berhasil ditemukan kembali. Di luar, barang-barang ini hanya untuk dipajang.

Benda-benda tersebut sebenarnya sangat berharga bagi masyarakat Indonesia karena cerita dibaliknya. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berupaya mengembalikan peninggalan tersebut dengan memberikan tekanan kepada berbagai pihak yang masih memiliki barang berharga dari negaranya.

Menurut pakar pameran sekaligus kurator Museum Nasional Indonesia (MNI), Abrina Murwanti, benda-benda bersejarah tersebut seringkali hanya dipamerkan di luar negeri.

Padahal, hal-hal tersebut tentunya sangat penting bagi masyarakat modern Indonesia untuk lebih mengenal kehidupan bangsanya di masa lalu.

Dia menjelaskan dalam konferensi pers di aula teater universitas: “Di Barat mereka kadang-kadang mengumpulkan patung, tidak kadang-kadang, saya tekankan bahwa sering kali. Mengumpulkan patung tidak diberitahu, misalnya, ritual apa yang mereka gunakan, apa maknanya.” Bersabarlah.” Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Jumat (10/11/2024).

Menurutnya, hal tersebut dikarenakan benda-benda bersejarah hanya ditempatkan pada koleksi museum di luar negeri. Sedangkan ketika objek berhasil dikembalikan, riwayat objek tersebut dapat dijelaskan dan dilaporkan.

“Kenapa? Karena bagi mereka itu hanya koleksi, hanya sekedar benda. Bagi kami, nenek moyang kami menghormatinya sebagai bagian dari kehidupan masyarakat, sebagai bagian yang sakral, sehingga harus kami tulis di sana,” ujarnya.

Lanjutnya: “Oh, ini di tempat ibadah. Misalnya untuk mengajak turun hujan, kami ceritakan lagi di dunia kehidupan (pameran).”

Untuk menceritakan kisah-kisah tersebut, Museum Nasional Indonesia akan menghadirkannya dalam pameran Simista Hayat yang akan dipamerkan pada tahun 2025.

Sementara itu, pada tahun ini juga ada pameran repatriasi yang digelar hingga 31 Desember 2024. Banyak karya yang berhasil dipulangkan ke Indonesia antara lain empat patung Singasari seperti Mahakala, Bhairawa, Nandeswara, Brahma, dan Ganesha.

“Stand Ganesha sudah terpasang ya, yang datang awal bulan ini lebih megah lagi. Nandi tersenyum lagi, lebih sempurna ada patung Brahma tapi tangannya empat, biasanya Siwa kan, karena yang lain satu,” jelas Kepala Badan Peninggalan Indonesia, Ahmad Mahindra dalam kesempatan yang sama mengatakan ornamen dan kendaraannya masih keren banget.

Mahindra juga menjelaskan, terdapat 80 tampilan cagar budaya dalam pameran ini. Sementara itu, hingga 200 warisan budaya lainnya yang dipulihkan sedang difumigasi agar lebih aman dan bebas racun.

“Sebenarnya total koleksinya ada 300, termasuk 9 patung yang dipamerkan,” imbuhnya. Saksikan video “Video: Yang Baru di Museum Nasional Indonesia Pasca Revitalisasi” (wsw/wsw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top