Jakarta –
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mewanti-wanti jajaran di Kementerian PUPR agar tidak berani mempermainkan dana pemerintah.
Basuki mengatakan, selama 10 tahun terakhir, Kementerian PUPR telah mengelola dana negara senilai Rp1.000 triliun. Menurutnya, jumlah tersebut sangat besar, apalagi mengingat tanggung jawabnya terhadap pembangunan negara.
“Saya selalu sampaikan kepada mereka untuk hati-hati kalau bersama teman-teman PUPR. Jangan main-main! Tugas PU hanya mengeluarkan uang negara, tugas Menteri Keuangan mencari uang pemerintah,” kata Basuki. Acara Transfer Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Pendidikan digelar di Kantor Kementerian PUPR Jakarta pada Kamis (10 Oktober 2024).
Basuki sendiri mengaku akan malu jika ada anak buahnya yang melakukan penipuan. Menurut dia, misi PUPR hanya mengucurkan dana negara, berbeda dengan Kementerian Keuangan yang mempunyai tanggung jawab besar dalam mencari sumber pendanaan.
“Tugas PUPR hanya belanja saja, tidak ada yang lain, sehingga kalau kita belanja sembarangan, itu mempermalukan Menteri Keuangan (Sri Mulyani) yang kesulitan mengumpulkan,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Vasuki mengatakan akan segera meminta maaf kepada Sri Mulyani jika ada anak buahnya yang menggelapkan dan menyesatkan dana pemerintah. Jika memungkinkan, cium tangannya.
“Jadi kalau ada yang tersinggung, pasti saya yang pertama menghampirinya, mencium tangannya dan meminta maaf. Itu yang selalu saya sampaikan,” ucapnya.
Menanggapi ucapan Basuki, Sri Mulyani mengatakan Basuki telah menjadi menteri yang baik dalam mengucurkan dana negara. Menurutnya, hal itu juga sulit.
Sri Mulyani mengatakan, “Jadilah pembelanja yang baik seperti Pak Bas, karena belanja itu sulit.”
Selain itu, Sri Mulyani juga bereaksi terhadap pernyataan Basuki dan berjanji akan mencium tangan siapa pun anak buahnya jika ugal-ugalan. Dia menyebut Basuki belum pernah mencium tangan Sri Mulyani.
Sri Mulyani bercanda, “Pak Vas mencium tangannya sendiri, tapi dia tidak pernah mencium tanganku.”
Sebagai tambahan informasi, Kementerian PUPR mendapat alokasi pagu anggaran sebesar Rp1.315,47 triliun yang akan dibelanjakan selama 10 tahun masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berdasarkan data Kementerian PUPR, jumlah tersebut terdiri dari pagu anggaran 2015-2019 sebesar Rp564,93 triliun dan pagu anggaran 2020-2024 sebesar Rp750,54 triliun.
Lebih spesifiknya, batasan Rp1.315,47 triliun itu terdiri dari anggaran Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) sebesar Rp408,76 triliun, anggaran Direktorat Jenderal Bina Marga sebesar Rp571,38 triliun, dan anggaran Direktorat Jenderal Bina Marga sebesar Rp571,38 triliun, dan anggaran Direktorat Jenderal Bina Marga sebesar Rp223,28 triliun. Direktorat Jenderal Permukiman. , untuk Direktorat Jenderal Perumahan Rp 94,77 triliun.
Simak Video: Joko Wido Ajak Upaya Hemat Uang Negara, Singgung UU Perampasan Aset
(shc/bunuh)