Cerita Dokter Temukan Anak Alami Anemia gegara Sering Diberi Teh oleh Neneknya

Jakarta –

Templat cerita Instagram yang viral memuat imbauan untuk tidak memberikan teh kepada anak-anak. Hal ini disebut-sebut dapat mengganggu penyerapan zat besi sehingga membuat anak berisiko terkena anemia.

“Peran zat besi adalah membantu meningkatkan daya ingat, kecerdasan, kemampuan kognitif, konsentrasi dan IQ. Selain itu bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sumber energi otot untuk kemampuan berolahraga dan mencegah gangguan,” tulis foto resep obat yang beredar luas tersebut.

Dokter anak dr Jathi Kusuma Vardhani, SpA yang pertama kali membagikan konten tersebut mengatakan, dirinya masih mengalami anemia defisiensi besi. Dokter yang bekerja di Semarang, Jawa Tengah ini mengatakan, pemberian teh pada anak bisa menjadi salah satu penyebabnya.

Seringkali anak-anak yang diberi teh, terutama nenek-nenek atau bahkan ibu baru, masih belum mengetahui informasinya, kata dr Jathi saat dihubungi ANBALI NEWS, Rabu (10/9/2024).

Meskipun anemia defisiensi besi sering terjadi, namun seringkali sulit dikenali oleh orang tua. Dr Jathi mengatakan anemia defisiensi besi seringkali tidak terdiagnosis karena tidak menunjukkan gejala.

Setelah itu, kondisi tersebut secara tidak sengaja ditemukan saat pemeriksaan laboratorium terhadap seorang anak yang sakit di bawah perawatan dokter.

“Keputusannya adalah tidak memberikan teh kepada anak-anak. Selain itu, diharapkan ibu menyusui, ibu hamil, serta wanita usia subur juga membatasi minum teh ini,” ujarnya pada Dita.

Dalam kontribusinya, Dr. Jati bercerita tentang salah satu pasien yang sakit. Berdasarkan hasil laboratorium, terdeteksi kekurangan zat besi pada darah pasien berusia 2 tahun.

Anak tersebut memiliki hemoglobin (Hb) yang rendah yaitu 8,7 g/dL, yang seharusnya lebih besar dari 11,0 g/dL. Sebelumnya orang tua tidak pernah melakukan pemeriksaan darah di laboratorium, karena anak terlihat aktif, gembira dan tidak terlalu pucat. Pemeriksaan laboratorium tersebut dilakukan karena anak tersebut sedang dirawat karena penyakitnya, yakni bronkopneumonia.

“Anemia defisiensi besi melibatkan kekurangan nutrisi zat besi (zat besi). Dia tidak memiliki gejala. Biasanya kalau ada gejala, kadar hemoglobinnya turun di bawah 8,” kata dr Jathi dalam unggahan TikTok, izin dikutip ANBALI NEWS.

Setelah melakukan penelitian Dr. Jati mengetahui bahwa neneknya biasa memberikan teh kepada pasien. Menurut sang nenek, pasien lebih menyukai teh.

“Hal seperti ini tidak terjadi sekali atau dua kali. Mereka sering ditemukan bahkan di kota-kota. Oleh karena itu, mintalah nenek, bibi, paman, bibi, untuk tidak memberikan teh kepada anak kecil. Dan kalau dikasih jajan, ada baiknya izin bapak atau ibu,” tegasnya. Simak Video: IDAI Sebut Anak Gemuk Bukan Berarti Sehat (avk/suc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top