Jakarta –
Lombok menjadi tuan rumah Lokakarya Nasional Pengabdian Masyarakat – Tanggung Jawab Sosial (PKM-CSR 2024) ke-10. Acara tersebut bertajuk Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: Pendekatan Desa Menuju Global.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Penjabat Sementara Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Abdul Aziz, Head of Communications PT Gunbuster Nickel Industries Melissa Tanoyo dan Direktur Riset. dan Holis Abdurachim Auda, pengabdian masyarakat dan anggota fakultas di Departemen Teknik Biomedis Swiss Jerman.
Dalam sambutannya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menekankan pentingnya memperkuat kerja sama dalam pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam memajukan sektor pariwisata Indonesia.
Konsep Hexahelix yang mencakup ABCGM (akademisi, dunia usaha, komunitas, pemerintah dan media) dan pelaku pariwisata menjadi landasan dalam menciptakan kombinasi yang harus dioptimalkan, dari hulu hingga hilir melalui pariwisata regeneratif, kata Sandia dalam keterangan tertulisnya. Kamis (10/10/2024).
Ia menambahkan: “Konsep ini sejalan dengan model pariwisata saat ini, yang menarik lebih banyak wisatawan yang dapat memperoleh pengalaman berkualitas yang berkontribusi terhadap manfaat sosial budaya dan lingkungan.”
Hal ini akan melibatkan pemangku kepentingan dari masyarakat, sektor swasta, akademisi dan komunitas lokal, yang akan berkontribusi pada pengembangan layanan masyarakat dan model CSR serta berbagai program yang ditujukan untuk pembangunan masyarakat berkelanjutan.
Sebagai salah satu pembicara, Melissa Tanoyo, Head of Communications PT GNI, memberikan wawasan bagaimana sektor hilir dapat berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Pentingnya integrasi dan kerja sama antara industri dan pemerintah, serta aktivitas perusahaan yang tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga mencakup tanggung jawab perusahaan (CSR), juga dapat berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi lokal.
“Pembangunan berkelanjutan dapat dicapai melalui kerjasama yang harmonis antara pusat, daerah, daerah, pendidikan, pariwisata dan swasta, kombinasi ini penting dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan dan berdampak luas pada masyarakat, dukungan terhadap pembangunan manusia. Konservasi sumber daya, perekonomian dan lingkungan hidup,” ujarnya. Melissa.
Melissa menambahkan, PT GNI berkomitmen menjadi jembatan antara industri, pemerintah, dan masyarakat lokal. Kegiatan hilirisasi ini untuk memastikan dampak positif terhadap promosi pariwisata dan pembangunan ekonomi, dengan tetap berpegang pada prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk mencapai Indonesia Emas.
“Dengan hadirnya industri di Morowali Utara khususnya PT GNI, terbuka peluang untuk mentransformasi wilayah ini sehingga perekonomian semakin berkembang, seperti UMKM dan sektor lainnya yang akan memberikan dampak positif seperti pariwisata,” ujarnya. menyimpulkan.
Sekadar informasi, acara ini merupakan momen penting untuk membahas lebih jauh bagaimana industri, ekonomi, dan pariwisata dapat bekerja sama untuk menciptakan masa depan Indonesia yang lebih baik.
PERHATIKAN: PT GNI akan bekerja besok, Kapolri menghimbau para pekerja untuk tidak mudah termotivasi
(prf/ega)