BMKG Prediksi Cuaca Gerah di RI Bertahan hingga Desember, Ini Pemicunya

Jakarta –

Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah masyarakat di beberapa wilayah Indonesia merasakan cuaca lebih panas dan panas dari biasanya. Sedikit orang yang tidak mengaitkan situasi ini dengan fenomena badai matahari yang terjadi pada 11-13 Oktober 2024.

Ardhasena Sopaheluwakan, Deputy Climate Officer IMC, mengatakan cuaca panas di beberapa wilayah Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, seperti meningkatnya pemanasan global dan pergerakan matahari.

“Konsentrasi karbon dioksida global saat ini 420 ppm. Jadi cukup tinggi dan trennya terus meningkat dari tahun ke tahun, sekitar 2 ppm per tahun,” kata Ardhasena di Auditorium BMKG, Jakarta Pusat, Selasa (15/10). . /2024).

“Matahari juga mendekati kita, dari kanan menuju khatulistiwa,” ujarnya.

Ardhasena menambahkan, Indonesia sedang dalam masa transisi iklim menuju musim hujan pada bulan Oktober ini. Menurutnya, wajar jika orang merasa “lebih bodoh” dari biasanya.

“Dalam siklus bulanan satu tahun, puncaknya terjadi pada April-Mei, akhir September, dan awal Oktober. Oleh karena itu lembab, kombinasi kelembapan dan panas tidak nyaman bagi tubuh. Secara ilmiah disebut “sumuk” Wilayah terpanas itu sendiri

Senada, ahli meteorologi BMKG Agita Vivi mengatakan, setidaknya pada Oktober tahun ini, wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) masih menjadi wilayah terpanas di Indonesia dengan suhu berkisar antara 37 hingga 38 derajat Celcius. Beberapa daerah lain menyusul seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur dan (NTT).

“Jadi suhu tinggi bulan Oktober didominasi wilayah Indonesia bagian selatan. Tapi saya pernah lihat suhunya mencapai 39 derajat di Tangsel, saya lupa bulan apa suhunya naik” Mulai Januari 2024

BMKG mencatat sejak Januari memang terjadi peningkatan suhu di sejumlah wilayah Indonesia.

“Suhu rata-rata di Indonesia pada bulan Januari berkisar 34 hingga 36 derajat Celcius. Tapi tadi saya cek ada kenaikan dari Juni ke Oktober, naik antara 37 bahkan 38 derajat Celcius,” kata Agita.

“Memang saat ini kita sedang musim pancaroba, jadi kita beralih dari musim kemarau ke musim hujan. Cuacanya panas banget kalau pagi,” lanjutnya.

BERIKUTNYA: Berapa lama cuaca panas ini akan berlangsung?

(dpy/naf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top