Jakarta –
PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menjaga budaya disiplin di kalangan karyawannya dengan menggunakan sistem “Show-Call” atau Yubisashi Kanko (जांगजांजिंको) dalam bahasa Jepang. Hal ini merupakan salah satu langkah penting untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api.
Anne Purba, Direktur Humas KAI, mengatakan sistem tersebut berasal dari Jepang. Metode ajakan bertindak datang dari seorang insinyur kereta api Jepang bernama Yasoichi Hori.
“Yasoichi Hori mengalami sakit mata saat melakukan pekerjaannya. Untuk memastikan gejala yang dilihatnya, ia menceritakan kondisi gejala tersebut (keselamatan, kehati-hatian atau berhenti) dan stoker (yang membantu pengemudi), ”kata Ann, dalam tulisannya. pernyataan Kamis. 24/10/2024).
Ann mengatakan bahwa sistem Show-Call tradisional diperkenalkan pada tahun 1993 di lingkungan sinyal listrik wilayah Jabotabek dan masih dipertahankan hingga saat ini. Sistem ini menjadi hukum yang diterapkan oleh karyawan KAI Group hingga saat ini.
KAI tidak hanya berfokus pada peningkatan keselamatan melalui kemajuan teknologi, namun juga mengembangkan budaya kerja yang disiplin dan kompak. Cara ini terbukti efektif mengurangi kesalahan operasional yang dapat membahayakan keselamatan.
Efektivitas sistem ini telah dievaluasi oleh Railway Technical Research Institute (RTRI). Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan “Call from the point” dapat mengurangi kesalahan operasional secara signifikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang tidak melakukan apa-apa menunjukkan persentase kesalahan paling tinggi. Sementara itu, melakukan ‘Point’ atau ‘Call’ mengurangi kesalahan sebesar 50-66%. Penerapan ‘Point’ -Call’ dapat mengurangi kesalahan hingga menjadi 83%,- jelas Ann.
Anne juga mengatakan, sistem Show-Call bagi pengemudi dan asisten pengemudi tidak hanya diterapkan pada saat pelayanan saja, tetapi juga melalui tahap screening pra pelayanan. Sistem ini dirancang untuk membantu pengguna memahami istilah lalu lintas yang digunakan. Selain itu, sistem ini diuji dari waktu ke waktu pada tingkat dan intensitas yang berbeda.
“Dengan langkah proaktif ini, KAI bertekad untuk terus meningkatkan keselamatan pelayanan kereta api dan kenyamanan penumpang. Tradisi ‘Show-Call’ ini menjadi bagian penting dalam penerapan SOP untuk menjamin perjalanan kereta api yang aman,” ujarnya.
Berikut adalah proses seleksi yang diperkenalkan di KAI:
– Perhatian dan konsentrasi: Menunjuk dengan jari membantu pengguna untuk fokus pada hal-hal penting, mengurangi kemungkinan gangguan – Pengurangan kesalahan: menghindari kesalahan yang disebabkan oleh refleksi dan mengingat tingkat alarm secara bersamaan menciptakan jeda yang dapat diambil. melalui perilaku refleksif – Ingatan yang kuat: Mengingat suara memperkuat ingatan akan apa yang telah dilakukan, sehingga lebih mudah untuk diingat dan dianalisis. Peningkatan kesadaran: kombinasi gerakan tangan dan suara mendukung latihan, meningkatkan perhatian selama perjalanan. (shc/kilogram)