Jakarta –
Banyak orang yang takut dengan kecerdasan buatan atau AI karena AI diyakini lebih pintar dari manusia. Namun, para pakar AI percaya bahwa ini adalah omong kosong yang tidak berdasar.
Pakar AI yang dimaksud adalah Yann LeCun, penyelidik utama Meta dan salah satu yang disebut “Godfathers of AI”. Dia menyebut ketakutan ini murni omong kosong.
Dia adalah salah satu orang di industri AI yang percaya bahwa pembicaraan tentang kiamat yang disebabkan oleh AI adalah hal yang berlebihan. Di masa lalu, ia juga menyerukan anggapan bahwa kecerdasan buatan merupakan ancaman bagi umat manusia.
“Maaf jika saya bersikap kasar, tapi itu tidak masuk akal,” kata LeCun saat ditanya tentang kemungkinan AI mengancam manusia.
LeCun berbeda dengan banyak orang yang percaya bahwa kecerdasan umum buatan (AGI) akan menjadi peristiwa berikutnya dalam revolusi AI.
Namun LeCun mengatakan model bahasa besar (LLM) yang ada saat ini tidak melebihi kemampuan manusia dalam berbagai tugas kognitif, seperti dikutip ANBALI NEWSINET dari Techspot, Selasa (15/10/2024).
Profesor NYU juga mengatakan bahwa LLM yang digunakan oleh ChatGPT dan Grok kurang memiliki memori yang kuat, kemampuan berpikir, merencanakan dan memahami dunia fisik.
Keterbatasan LLM ini membuat LeCun yakin bahwa teknologinya tidak akan menjadi AGI penuh.
“Kita sudah terbiasa dengan orang atau entitas yang bisa mengekspresikan diri atau memanipulasi bahasa yang dianggap cerdas, tapi itu tidak benar,” kata LeCun.
Bahkan LLM tidak dianggap lebih pintar dari kucing rumahan. Namun mereka sangat pandai dalam memprediksi kata berikutnya yang akan dirilis, sehingga orang menganggap LLM ini sangat bagus.
LeCun tidak mendukung gagasan pembuatan AGI. AGI ini, katanya, tidak akan muncul dari pengembangan LLM yang canggih.
Pendekatan LeCun berbeda dengan pendekatan kebanyakan orang. Misalnya saja pimpinan Nvidia Jensen Huang yang memprediksi AGI akan eksis dalam lima tahun ke depan. Kemudian, bos OpenAI Sam Altman juga meyakini AGI akan mulai muncul dalam waktu dekat. Namun Altman mengakui bahwa titik di mana kecerdasan buatan lebih pintar dari manusia masih ribuan hari lagi.
Sebagai referensi, LeCunn, bersama dengan Dr. Geoffrey Hinton dan Yoshua Bengio, disebut sebagai Godfather AI pada tahun 2019. memenangkan Penghargaan Turing.
Tonton video: Video: Peraih Nobel Fisika Khawatir dengan Hasil Penelitiannya (asj/fay)