Neraca Perdagangan RI Surplus 53 Bulan Beruntun

Jakarta –

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia kembali surplus sebesar $3,26 miliar pada bulan September. Kinerja ini merupakan surplus selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Sebelumnya, neraca perdagangan nasional mengalami surplus bulanan sebesar $2,40 miliar pada bulan Agustus.

BPS melaporkan nilai ekspor pada September tercatat sebesar US$22,08 miliar, turun 5,80%, sedangkan untuk impor, BPS mencatat total nilai impor pada September 2024 mencapai US$18,82 miliar atau turun 8,91%. dibandingkan Agustus 2024.

“Pada September 2024, neraca perdagangan Indonesia menunjukkan surplus sebesar US$3,26 miliar atau meningkat sebesar US$0,48 miliar secara bulanan. Neraca perdagangan Indonesia dengan demikian menunjukkan surplus selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” kata Plt Anggota Dewan Kepala BPS Amalia A. Widyasari di kantornya, Selasa (15/10/2024).

Amalia menambahkan, surplus neraca perdagangan September 2024 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, namun lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Surplus September 2024 ditopang oleh surplus bahan baku nonmigas yaitu US$4,62 miliar, dan bahan baku penyumbang surplus pertama adalah bahan bakar mineral, gemuk HS27 dan minyak hewani nabati HS 15 serta besi baja atau HS72,” pungkas Amalia.

Simak videonya: Wakil Menteri Perdagangan mengakui batu bara menjadi penopang utama neraca perdagangan negara

(rd/rd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top