Jakarta –
Pernikahan Gus Zizan dan Kamila Assifa menarik perhatian netizen dan menuai kontroversi. Pasalnya, istrinya, Kamila Asi Seifah, masih berusia sekitar 17 tahun.
“Tolong normalkan pernikahan di usia yang matang dan mapan, karena usia ini biasanya masih labil,” tulis pengguna X menanggapi pernikahan Gus Zizan.
Apalagi sebagai alasan untuk menghindari perzinahan. Ya, tapi tidak, dari segi kesehatan, tubuh perempuan di bawah umur belum siap untuk menikah, komentar yang lain kepada saya . .
Perkawinan anak merupakan permasalahan yang sangat kompleks. Namun dari segi kesehatan, ada beberapa alasan mengapa pernikahan di bawah usia 19 tahun tidak dianjurkan.
Menurut dokter kandungan dr Thomas Chayadi, SpOG, ketika seorang ibu hamil, prematuritasnya memiliki konsekuensi tertentu bagi calon anaknya.
Beberapa di antaranya adalah tingginya risiko kematian bayi, kelahiran prematur, gizi buruk, dan anak yang berisiko mengalami hambatan pertumbuhan atau stunting.
“Juga secara psikologis, di usia segitu biasanya kamu masih ingin bermain, kamu masih anak-anak ya, kadang kamu belum siap untuk selalu mengasuh anak, jadi terkadang ketika kamu sudah lahir, mentalmu kesehatan mungkin terganggu atau “banyak masalah, karena kita belum siap untuk punya bayi,” kata dr Thomas saat DeTechcom, Senin (7/10/2024) dihubungi melalui
Selain itu, risiko lain seperti gizi buruk, gangguan psikologis, dan risiko kekerasan dalam rumah tangga akibat ketidakdewasaan emosi merupakan risiko lain yang tidak dapat dihindari.
Selain itu, menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan, perkawinan hanya diperbolehkan jika pihak laki-laki dan perempuan telah mencapai usia 19 tahun.
Remaja yang hamil terlalu muda juga berisiko mengalami trauma psikologis. Kondisi ini juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi pada janin dan keguguran.
“Padahal usia reproduksi yang baik biasanya 20-35 tahun. Jadi kalau memang ingin menikah muda, bisa menikah setelah usia 20 tahun, agar lebih siap secara fisik dan psikis. Saya siap,” ujarnya. Simak video “Kementerian Kesehatan Himbau Pendidikan Kesehatan Reproduksi Dimulai Sejak Sekolah Menengah Atas” (kna/kna)