Resesi Seks Nyata di Korsel, Pasutri Ogah Bercinta gegara Capek Kerja

Jakarta –

Korea Selatan semakin khawatir dengan penurunan populasi karena warganya mulai menolak melakukan hubungan seks. Pasangan tersebut dikabarkan kehilangan minat berhubungan seks karena terlalu lelah setelah beraktivitas.

Seperti dilansir Korea Herald, pada tahun 2016 melakukan survei terhadap 1.090 warga Korea Selatan oleh satu-satunya klinik seks Korea Selatan di Seoul, S Clinic, yang dipimpin oleh Dr. Sex.

Menurut penelitian tersebut, Korea Selatan memiliki tingkat pernikahan sesama jenis tertinggi kedua di antara negara-negara yang disurvei setelah Jepang sebesar 44,6 persen, dibandingkan dengan rata-rata global sebesar 20 persen.

Ada yang bilang kalau orang Korea Selatan kurang punya keinginan bercinta karena libidonya yang rendah. Namun, Dr. Kang bilang bukan itu alasannya.

“Keintiman seksual yang sejati membutuhkan hubungan dan koneksi emosional, namun banyak orang Korea yang tidak memilikinya. Sebaliknya, seks sering kali dipandang hanya sebagai tindakan penetrasi, ejakulasi, dan kepuasan,” kata Dr. Kang terlalu lelah

Alasan utama orang Korea Selatan yang sudah menikah tidak melakukan hubungan seks adalah karena banyak dari mereka terlalu lelah untuk berhubungan seks, kata Dr. Bae Jeong-weon, kepala Happy Sex Culture Center di Seoul, yang menawarkan nasihat dan pendidikan seks, dan mantan ketua Asosiasi Kesehatan Seksual Korea.

“Warga Korea menjalani kehidupan yang sangat sibuk dan mencurahkan sebagian besar energi mereka untuk tugas-tugas publik. Jam kerja yang panjang, persaingan pekerjaan yang tinggi, dan seringnya jamuan makan malam di perusahaan membuat orang-orang benar-benar kelelahan,” katanya.

“Ketika mereka sampai di rumah, mereka terlalu lelah untuk berinvestasi dalam hubungan pribadi,” lanjutnya.

Dr. Bae menambahkan bahwa karena orang sering kali tidak terlalu memikirkan pentingnya hubungan pribadi, mereka sering kali tidak menyadari betapa bahagianya hubungan tersebut.

“Setelah menghabiskan seluruh energinya untuk bekerja, orang-orang berbaring di tempat tidur dan mengambil ponsel pintar mereka. Mereka tertawa puas dan mendapat sedikit dopamin sebagai hasilnya,” kata Dr. Sayang. Tonton videonya: “Video: Wanita Korea Selatan melahirkan anak kembar kelima, pemerintah menyumbang 2 miliar yuan Rp’ (kna/kna)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top