Tokyo –
Rencana Jepang untuk menawarkan penerbangan domestik gratis kepada wisatawan asing berpotensi membawa kembali pariwisata ke negeri bunga sakura tersebut. Apa masalahnya?
Just Japan Airlines menawarkan tiket pesawat domestik gratis kepada wisatawan mancanegara, termasuk wisatawan asal Indonesia. Syaratnya, tiket penerbangan internasional dan domestik dipesan di tempat yang sama. Jika reservasi penerbangan domestik dibuat secara terpisah, maka reservasi tersebut tidak berlaku dalam promosi ini. Tiket sudah termasuk jatah bagasi maksimal 23 kg per dua buah bagasi.
JAL akan meluncurkan promosi di berbagai negara secara bertahap. Dimulai dari wisatawan asal Amerika Serikat (AS), Kanada dan Meksiko, lalu Thailand dan Singapura, lalu Australia dan Selandia Baru. Kemudian mulai 27 September 2024 akan datang pengunjung dari Indonesia.
JAL menawarkan kampanye untuk mempromosikan destinasi yang kurang dikenal di Jepang sekaligus mengurangi lalu lintas wisatawan di kota-kota populer.
Setelah promosi dimulai, banyak tim yang mengira ada celah yang bisa membawa mereka kembali ke Jepang. Pemberian tiket pesawat domestik gratis dikhawatirkan akan menyebabkan kunjungan berlebihan ke destinasi wisata populer.
“Masyarakat akan terus berbondong-bondong ke tempat-tempat terkenal seperti Tokyo karena tempat-tempat itu adalah tempat wisata,” kata Sara Aiko, pendiri organisasi pariwisata Curated Kyoto, Senin (14/10/) seperti dikutip New Yok Post. 2024).
Bumerang lainnya diperkirakan akan menyasar warga sekitar. Bepergian sangat sulit bagi penduduk setempat.
“Harga hotel naik karena pariwisata, sehingga menyulitkan banyak masyarakat lokal untuk menginap di tempat favoritnya,” kata Aiko.
Ben Julius, pendiri Tourist Japan, sependapat dengan Aiko. Selama ini semua kliennya ingin melihat objek wisata seperti Tokyo, Osaka, Kyoto, dan Gunung Fuji yang menjadi favorit wisatawan lainnya.
“Kebanyakan wisatawan memulai dari Jepang,” kata Ben.
“Dan ketika orang-orang mengunjungi Jepang untuk pertama kalinya, mereka tidak akan melewatkan kota-kota yang patut mereka kunjungi,” tambahnya.
Selain potensi kebakaran, konsultan pariwisata Jepang Amy Thomasson juga menilai kebijakan tersebut bisa menimbulkan masalah bagi wisatawan yang memilih untuk tidak berpartisipasi.
Dia mengatakan hal itu “tidak masuk akal bagi sebagian besar wisatawan” karena adanya biaya tambahan untuk menambahkan tujuan baru ke rencana perjalanan awal, belum lagi potensi biaya transportasi jika mereka memutuskan untuk tidak pergi ke kota pilihan mereka. Saksikan video “Cerita Penumpang Japan Airlines Tertib Evakuasi Sebelum Terbakar” (fem/fem)