Jakarta –
Jangan menggunakan Wi-Fi di luar Wi-Fi yang tidak Anda ketahui resmi dari bandara. Jika Anda mengabaikannya, risiko pencurian informasi pribadi (yang kecil kemungkinannya adalah pencurian uang di rekening Anda) bisa mengintai.
Aktivitas si Kembar Jahat telah menjadi ancaman selama beberapa tahun terakhir Kembaran jahat adalah metode yang digunakan peretas atau kelompok peretas untuk menyiapkan jaringan Wi-Fi palsu, biasanya di tempat umum, untuk menarik calon korban dalam jumlah besar.
Contohnya adalah detektor Seorang pria Australia menuduh serangan Wi-Fi di pesawat pribadi dan bandara di Perth, Melbourne dan Adelaide. Dia dituduh membuat jaringan Wi-Fi palsu untuk mencuri email atau kredensial media sosial.
“Seiring dengan terbiasanya masyarakat dengan Wi-Fi gratis di mana pun, serangan berbahaya akan menjadi lebih umum,” kata Matt Radulec dari perusahaan keamanan data Varones.
“Ini hampir seperti permainan, Anda bisa mengklik ‘Terima’ lalu klik ‘Masuk’ atau ‘Hubungkan’. Sepertinya situs palsu, jelasnya
Seiring kemajuan teknologi, semakin mudah untuk menyembunyikan si kembaran jahat Si kembar jahat bisa menjadi alat kecil dan dikumpulkan di suatu tempat
“Alat seperti ini dapat menampilkan versi halaman login yang sah, mengundang pengguna perangkat yang tidak menaruh curiga untuk memasukkan nama pengguna dan kata sandi mereka, yang kemudian dapat digunakan untuk pengumpulan di masa mendatang.”
Situs ini bahkan tidak mengharuskan Anda untuk masuk Setelah Anda memasukkan informasi, Anda selesai Setelah peretas memperoleh kredensial, informasinya dapat diumpankan ke AI Mereka juga dapat dengan cepat memberikan kunci kepada penjahat dunia maya Ini adalah sebuah bencana, terutama bagi orang-orang yang passwordnya mudah ditebak
“Dengan peralatan seharga kurang dari $500 dan keterampilan yang lebih sedikit, Anda rentan terhadap eksploitasi. Seorang penyerang hanya memerlukan keterampilan TI dasar,” kata Alcorn.
Lalu, bagaimana caranya agar tidak diserang oleh roh jahat? Brian Callahan, direktur Kolaborasi Keamanan Siber Rensselaer di Institut Politeknik Rensselaer, merekomendasikan penggunaan hotspot dari ponsel Anda.
“Saat Anda membuat jaringan, Anda mengetahui namanya dan dapat memasukkan kata sandi yang kuat yang hanya Anda yang tahu untuk menyambungkannya,” kata Callahan.
Jika hotspot bukan merupakan pilihan, VPN juga dapat memberikan perlindungan Hal ini karena lalu lintas ke dan dari VPN harus dienkripsi
“Kalaupun orang lain bisa melihat datanya, mereka tidak bisa berbuat apa-apa,” ujarnya. Tonton video “Pakar Mengatakan Mungkin Mempelajari Keamanan Siber dari Peretas” (Tanya/Tanya)