Jakarta –
Saat kita meminum obat dari dokter, kita harus disuruh meminumnya dengan frekuensi tertentu, misalnya 3 kali sehari atau 2 kali sehari. Saat membeli obat di apotek, ada petunjuk penggunaan yang harus kita ikuti.
Jadi berapa jam sebaiknya Anda meminum pil tersebut? Mungkin sebagian besar dari kita meminum obat pada saat sarapan, makan siang, dan makan malam, karena obat biasanya diminum setelah makan. Apakah itu benar?
Bacalah artikel ini untuk mengetahui perbedaan dosis, apa yang terjadi jika Anda melewatkan satu dosis, dan mengapa kita harus meminumnya tepat waktu?
Menurut website RSUD Padang Panjang, durasi pengobatan dibagi dalam frekuensi 24 jam, yaitu sebagai berikut: 1x per hari = setiap 24 jam, misalnya setiap pukul 12.00 2x per hari = setiap 12 jam, untuk contoh setiap jam 07.00. dan 19.00 3x sehari = setiap 8 jam, misal setiap pukul 07.00, 15.00 dan 23.00 sehari = setiap 6 jam, misalnya pukul 06.00, 12.00, 18.00 dan 24.00.
Namun ada pendapat yang sedikit berbeda. Menurut website Srivam Hospital, ada waktu minum obatnya: 2x sehari = setiap 12 jam, contoh: setiap jam 09.00 dan 21.00 (sebelum tidur) 3x sehari = setiap 7-8 jam, misalnya setiap 07.00, 14.00 dan 21.00 (sebelum tidur) = setiap 4-6 jam, misalnya setiap pukul 07.00, 12.00 , 16.00, 21.00 (sebelum tidur).
Pasti ada sebagian pecandu yang terkadang lupa meminum obatnya atau melewatkan waktu yang tepat. Jika hal tersebut terjadi, maka ANBALI NEWSers bisa langsung meminumnya, asal ada selisih jauh dengan jam berikutnya.
Namun jika jaraknya dekat, Anda harus melewatkannya dan meminum obat tepat waktu dalam satu jam berikutnya. Atau Anda bisa berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan dan meminum obat tepat waktu
Septono dari Program Studi Farmasi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Ceballos Mart University (UNS) mengatakan, obat harus diminum tepat waktu dan konsisten. Menurutnya, masyarakat sebaiknya memperbaiki kebiasaan berobat dengan memperhatikan waktu makan, karena seringkali waktu makan tidak konsisten.
Dikhawatirkan obat tersebut kurang bekerja di dalam tubuh.
“Efek obat tergantung cara meminumnya. Kalau salah meminumnya, obatnya tidak akan bekerja. Menurut teori, jumlah obat dalam tubuh harus konstan, misalnya 6 jam. Setelah 6 jam, darah akan keluar. keluar. Kadarnya tersisa, jadi sebaiknya minum obat lagi. “Konstan. Kalau intervalnya tidak sama, naik turun,” kata dr Sapono seperti dikutip dalam artikel yang diunggah di uns.ac. id pada tanggal 21 April 2021.
Nah, setelah dokter tahu, berapa jam Anda meminum pil tersebut? Usahakan selalu meminum obat tepat waktu untuk mendapatkan hasil yang baik pada tubuh. Tonton video “KuTips: Simak Cara Benar Menghilangkan Narkoba di Rumah!” (bai/inf)