Jakarta –
Baru-baru ini dunia hiburan Tanah Air dihebohkan dengan kabar kurang menyenangkan dari pesulap Pak Tarno. Pria yang terkenal dengan aksi magisnya yang unik itu rupanya menderita stroke ketiga.
“Ini memang serangan yang ketiga, mereka selalu menangis kalau bercerita sedih, katanya kalau sakit, katanya dua tahun lalu, saya tidak mengerti karena ini baru bagi mereka,” kata seorang Pak Tarnos. Kerabatnya, Devi, dalam acara Trans TV Pagi Pagi Ambyar.
Penyakit stroke yang diderita Pak Turno mengenai bagian tubuh kirinya dan terjadi saat ia dalam perjalanan ke Cirebon untuk tampil di sebuah acara. Kondisi ini tentu tidak lepas dari kenyataan bahwa stroke berulang tidak hanya membahayakan kesehatan, namun juga berdampak besar terhadap kualitas hidup seseorang.
Dikutip dari laman Medical News Today, stroke berulang adalah ketika seseorang mengalami stroke lagi setelah serangan pertama. Ada risiko serangan ini akan menimbulkan akibat yang lebih serius dibandingkan stroke pertama. Stroke yang berulang dapat menyebabkan kerusakan otak lebih lanjut, sehingga meningkatkan risiko kecacatan dan kematian.
Gejala stroke berulang mungkin mirip dengan serangan pertama atau bahkan berbeda sama sekali. Beberapa gejala yang memerlukan perhatian medis segera antara lain mati rasa atau lemas secara tiba-tiba yang biasanya hanya terjadi pada salah satu sisi tubuh, wajah terkulai, kebingungan mendadak, kesulitan berbicara atau mengambil keputusan, sakit kepala yang luar biasa hebat, dan pusing atau kehilangan kesadaran.
Pertanyaan yang sering ditanyakan adalah apakah stroke berulang lebih berbahaya. Menurut penelitian, jawabannya adalah ya. Sebuah studi tahun 2021 yang membandingkan orang yang mengalami stroke pertama dengan mereka yang mengalami stroke kedua menemukan bahwa stroke berulang memiliki risiko lebih tinggi mengalami kerusakan dan kecacatan yang lebih parah.
Para peneliti menemukan bahwa stroke kedua secara keseluruhan lebih fatal dan menyebabkan gejala yang lebih serius.
Namun, beberapa langkah dapat dilakukan untuk mengurangi risiko stroke berulang. Dikutip dari laman Hopkins Medicine, dijelaskan beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke berulang, termasuk berhenti merokok. Merokok meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di otak dan jantung serta meningkatkan risiko berbagai penyakit termasuk kanker. Selain itu, penting juga untuk mengonsumsi obat sesuai resep dokter agar kolesterol dan tekanan darah tetap terkendali.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa pola makan sehat juga dapat membantu. Spesialis stroke Johns Hopkins, Victor C.Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Urrutia dengan para peneliti di Universitas Yale menemukan bahwa pola makan kaya buah-buahan dan sayuran, seperti pola makan Mediterania, mengurangi risiko stroke sebesar 21 persen. Diet ini menekankan konsumsi biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan minyak zaitun, yang dapat mengurangi risiko stroke dan membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Langkah-langkah tersebut dapat menjadi panduan untuk mencegah stroke berulang dan menjaga kualitas hidup yang baik. Saksikan video “Video: Komitmen Kemenkes dalam pemerataan kesehatan Indonesia” (kna/kna)