Thailand hingga Taiwan Ramai-ramai Setop Peredaran Permen China, Ada Apa?

Jakarta –

Tiongkok telah menindak distribusi makanan ringan favorit anak-anak karena masalah keamanan pangan. Pasalnya, permen ini banyak dijual di luar negeri.

Permen ini dikenal dengan nama “la ping tang” dan terkenal dengan bentuk dan warnanya yang kenyal. Itu terbuat dari “lebah madu” dan mengandung sirup. Topeng menjadi populer setelah dipromosikan oleh promotor.

Namun, departemen kesehatan setempat menemukan masalah dengan alarm departemen keamanan pangan dengan tanggal produksi, sertifikat kualitas, dan rincian produsen.

Setidaknya enam provinsi di Tiongkok, termasuk Gansu, Hubei dan Sichuan, menindak hidangan populer tersebut dengan memeriksa tempat usaha dan menyita produk ilegal, menurut media lokal. Laporan itu tidak menyebutkan kapan aksi tersebut dimulai.

Di Kabupaten Yuzhong, Provinsi Gansu, para pejabat memeriksa 68 bisnis di sekolah tersebut selama akhir pekan. Lebih dari setengahnya diperintahkan untuk menghapus permen dari toko mereka dan hampir 100 kotak makanan ringan disita, situs berita lokal China Daily melaporkan.

Beberapa kota telah mengeluarkan peringatan kesehatan kepada konsumen yang mengatakan bahwa meskipun madu yang digunakan untuk membuat permen tidak beracun, beberapa produsen diketahui menggunakan madu berkualitas rendah atau lebah industri yang berpotensi menimbulkan risiko kesehatan.

Camilan manis dimaksudkan untuk dikunyah, bukan ditelan utuh, untuk mengeluarkan sari buah di dalamnya.

Jajanan buatan China ini berhasil menarik perhatian tempat lain.

Otoritas pengatur makanan Taiwan meluncurkan penyelidikan terhadap masalah keamanan ini pada pertengahan September. Kementerian Kesehatan Taiwan pekan lalu mengeluarkan peringatan yang menyatakan produk tersebut ilegal karena izin impor belum dikeluarkan.

Pihak berwenang Thailand melakukan hal yang sama pada bulan Desember lalu, memperingatkan masyarakat agar tidak membeli dan menggunakan permen lilin dan memerintahkan platform belanja online untuk berhenti menjualnya.

CNA Check telah terdaftar di platform e-commerce seperti Lazada dan Shopee, dan mereka masih menjual barang di Singapura. Harga rata-ratanya sekitar $3 atau $2,30 atau Rp35.000.

Meskipun ada upaya pemerintah untuk memberantasnya, keamanan pangan masih menjadi masalah di seluruh Tiongkok.

Bulan lalu, media Tiongkok melaporkan bahwa bahan kimia berbahaya digunakan oleh pedagang lokal untuk menjaga warna merah cerah tanaman tersebut.

Pada bulan Juli, terjadi skandal setelah terungkap dalam berita bahwa kapal tanker minyak digunakan untuk mengangkut minyak dan bahan kimia tanpa dibersihkan sebelum diangkut untuk menghemat uang. “Dokter menduga ini penyebab meninggalnya Ratu Mukbang China” (naf/suc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top