Jakarta –
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana punya pekerjaan rumah untuk menyelaraskan Indeks Pembangunan Pariwisata (TTDI) Indonesia yang tinggi dengan jumlah wisatawan mancanegara. Saat ini TTDI RI lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN, namun menurut statistik, jumlah pengunjung industri pariwisata Indonesia lebih sedikit dibandingkan negara tetangga.
Di TTDI, Indonesia naik dari posisi 32 ke 22/119 dunia. Posisi tersebut telah melampaui target semula yaitu posisi ke-29.
Secara teori, Indonesia merupakan negara kedua dengan indeks ini, hanya tertinggal dari Singapura yang berada di peringkat ke-13. Namun menurut Asosiasi Agen Perjalanan Indonesia (ASTINDO), jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia masih kalah dibandingkan negara lain seperti Thailand dan Malaysia.
“Kita bersyukur sekali, dengan kepemimpinan Pak Menteri (Sandiaga Uno), kita berhasil mencapai TDDI atau Indeks Pembangunan Pariwisata yang cukup tinggi, sehingga kita kini menduduki peringkat 22 dunia. Sementara itu, Malaysia dan Thailand termasuk di antara mereka. Secara umum, “Kunjungan dari TDDI akan lebih banyak, itu korelasinya,” kata Head of Inbound Tours & Domestic Astindo, Heben Ezer saat diwawancarai ANBALI NEWSTravel, Senin (21 Oktober 2024).
“Tapi kenyataannya di lapangan, jumlah pengunjung ke Thailand dan Malaysia lebih banyak dibandingkan Indonesia, tentu ada permasalahannya,” imbuhnya.
Heben menegaskan, ada sejumlah hal yang bisa ditingkatkan untuk membantu mendorong wisatawan datang ke Indonesia. Hal ini juga bisa menjadi catatan bagi Menteri Pariwisata baru, Widiyanti.
“Kalau kita lihat permasalahan yang bisa kita selesaikan dulu adalah terkait kebersihan, baru keamanan, sehingga perlu ada keselamatan dan keamanan,” ujarnya. Lalu ada sumber daya manusianya, seperti kemampuan bahasa, dan lain-lain.”
“Jadi prioritasnya sekarang adalah sumber daya manusianya, itu bagaimana memperkuat sumber daya manusianya,” imbuhnya.
Saksikan video “Video: Program Prioritas Widiyanti Putri di 6 Bulan Pertama Menjabat Menteri Pariwisata Indonesia” (wkn/fem)