Jakarta –
PT KAI mencatat angka yang besar untuk jumlah barang penumpang yang tersisa di kereta. Kami mengoperasikan layanan hilang dan ditemukan untuk mengelola barang-barang penumpang.
Sepanjang tahun 2024, pada Januari hingga September, ditemukan 6.455 barang hilang di kereta api dengan perkiraan nilai lebih dari Rp 10 miliar, tepatnya Rp 10.436.502.765.
Sisa-sisanya mencakup berbagai item. Mulai dari barang elektronik, perhiasan, hingga uang tunai.
“Barang berharga yang digadaikan antara lain barang elektronik, perhiasan, dokumen berharga, dan uang tunai. Sebagian besar sudah dikembalikan kepada pemiliknya, sedangkan sisanya belum diklaim oleh pemiliknya sehingga masih ditahan oleh KAI. kata Vice President Public Affairs KAI Ann Purba dalam keterangannya, Kamis (24 Oktober 2024). ).
Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan setahun penuh pada tahun 2023, KAI menemukan 5.434 barang dan mengamankan barang dengan perkiraan nilai Rp 6.655.984.900.
Sebagai bagian dari layanan edukasi pelanggan kami, KAI telah memperkenalkan “sistem hilang dan ditemukan” yang memungkinkan pelanggan yang merasa lupa atau lupa sesuatu di kereta atau di stasiun untuk melaporkannya kepada staf atau contact center KAI 121. Mampu melakukan upaya lebih lanjut.
Ann mengatakan, para penyiar rutin mengingatkan pelanggan untuk berhati-hati dengan barang bawaannya agar tidak tertinggal di stasiun atau di kereta.
“Pelanggan bertanggung jawab atas bagasinya sendiri, namun untuk memberikan pelayanan terbaik, staf KAI akan selalu berupaya memastikan keamanan barang yang tertinggal di kereta atau di stasiun,” kata Anne Ta. (membunuh/membunuh)