Jakarta –
Kanker usus atau kanker kolorektal merupakan salah satu bentuk kanker yang paling mematikan. Menurut data badan kanker Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), International Agency for Research on Cancer (IARC), kanker usus besar merupakan kanker ketiga yang paling umum terjadi di dunia. seperti 1,9 juta kasus baru atau sekitar 9,6 persen dari total kasus kanker.
Kanker usus besar juga merupakan salah satu jenis kanker dengan angka kematian yang tinggi. Pada tahun 2022, kanker usus besar akan menyebabkan 900.000 kematian, atau 9,3 persen dari seluruh kematian akibat kanker.
Para peneliti menemukan bahwa ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Namun, belum diketahui secara pasti bagaimana kanker ini menyebabkan gejala kanker usus besar
Kanker usus besar seringkali tidak menunjukkan gejala apa pun, apalagi jika penyakitnya masih dalam tahap awal. Jika muncul, gejala kanker usus besar terkadang disalahartikan dengan kondisi medis lainnya.
Namun, ada banyak gejala yang bisa mengindikasikan kanker usus besar. Beberapa gejala kanker usus besar dapat diamati saat penderita buang air besar.
Lalu apa saja gejala kanker usus besar yang bisa muncul saat Anda buang air besar? Menurut American Cancer Society dan Very Well Health, berikut tanda-tanda yang harus diwaspadai: Perubahan bentuk feses menjadi lebih encer dan panjang, disebabkan oleh penyempitan perut akibat tumor saat buang air kecil atau dyschezia, gejala ini adalah sering dikaitkan dengan kanker rektal. Ini adalah salah satu gejala kanker dubur. Darah dubur, yang sering terjadi pada kanker dubur atau kanker di perut bagian bawah. Perubahan warna tinja menjadi merah atau hitam, yang terjadi ketika darah dari aliran darah bercampur dengan tinja.
Selain gejala di atas, gejala berikut mungkin mengindikasikan kanker usus besar: Nyeri perut, disebabkan oleh peradangan lokal yang mengaktifkan reseptor nyeri yang disebut nosiseptor visceral, disebabkan oleh penggumpalan darah yang menyebabkan penyusutan sel darah merah. Saksikan video “Video: Kementerian Kesehatan Tolak Narasi Pandemi Covid-19 Sebagai Insinyur Global” (ath/suc)