Kolombo –
Amerika Serikat (AS) dan Israel telah mengeluarkan travel warning kepada warganya yang ingin pergi ke Sri Lanka. Ada risiko serangan terhadap wisatawan.
Dalam laporan Guardian, Kamis (24/10/2024), banyak turis dan pengusaha Israel yang bepergian dan memulai bisnis di Teluk Arugam. Tampaknya salah satu simbol dari tanda dan pemberitahuan toko-toko itu ditulis dalam bahasa Ibrani.
Baru-baru ini, komunitas Islam memboikot produk dan bisnis Israel karena marah atas apa yang terjadi di Gaza. Kemudian diperparah dengan serangan terhadap turis Israel.
Pihak berwenang Sri Lanka mengkonfirmasi situasi tersebut. Pemerintah sudah mengumumkan adanya ancaman dari sejumlah pihak yang menjaga tempat wisata dan pantai di sekitar Teluk Arugam.
Polisi setempat tidak merinci jenis ancaman atau pelakunya, namun mengatakan ancaman tersebut menargetkan warga Israel yang tinggal dan bepergian di Sri Lanka.
Sebagai tanggapan, Dewan Keamanan Israel menetapkan kawasan Teluk Arugam sebagai tingkat keempat dan mendesak penduduk di sana untuk mengambil tindakan pencegahan, termasuk menyembunyikan identitas Yahudi mereka dan tidak berkumpul dalam kelompok besar.
Menurut CNN, dia berkata: Badan keamanan Israel dekat dengan otoritas keamanan Sri Lanka dan mengikuti perkembangannya.
Dewan Keamanan mendesak warga Israel di seluruh negeri untuk berhati-hati dan tidak mengadakan pertemuan besar di tempat umum.
Tak hanya Israel, pemberitahuan dari Kedutaan Besar AS juga mengumumkan bahwa mereka telah menerima informasi terpercaya mengenai peringatan adanya serangan yang menyasar lokasi wisata populer di kawasan Teluk Arugam.
“Karena seriusnya ancaman ini, kedutaan memberlakukan pembatasan perjalanan terhadap staf kedutaan di Teluk Arugam, yang berlaku segera dan hingga pemberitahuan lebih lanjut,” katanya.
Warga AS sangat disarankan untuk menghindari kawasan Teluk Arugam sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Sri Lanka adalah tujuan wisata populer yang sangat bergantung pada pendapatan wisatawan internasional. Setelah krisis Covid, negara tersebut berusaha menghidupkan kembali industri pariwisatanya dan berusaha menarik wisatawan, terutama dari Israel, dengan mengeluarkan visa jangka panjang. Saksikan video “Video: Alasan mengapa parlemen melarang UNRWA bekerja di Israel” (bnl/fem)