Jakarta –
Secara umum, merokok merupakan faktor risiko utama yang dapat menyebabkan seseorang terkena kanker paru-paru. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan kanker paru terjadi pada orang yang tidak pernah merokok.
Begitulah pengalaman Jennifer Kencana di Jakarta Barat yang mengidap kanker paru stadium 4.
Dokter yang merawatnya menduga Jennifer mengidap kanker karena faktor genetik.
“Dan saya lahir secara genetis,” ujarnya saat dihubungi ANBALI NEWS.
Meski tidak merokok, apa penyebab kanker paru-paru pada anak?
Konsultan Leukemia Usus dr Andhika Rachman SpPD-KHOM Ada sejumlah faktor lain yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker paru-paru. Hal ini bahkan bisa terjadi pada remaja.
Menurut dr Andhika, faktor utamanya adalah mutasi genetik seperti EGFR, ALK, dan ROS1 yang banyak ditemukan pada pasien kanker paru bukan perokok. Terutama di kalangan remaja putri.
Faktor genetik ini bisa menyebabkan tumbuhnya sel kanker di paru-paru, meski tidak terpapar tembakau, ujarnya saat dihubungi ANBALI NEWS, Kamis (9/10).
Selain faktor genetik, polusi udara terutama partikulat (PM 2.5) juga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Di beberapa daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi, risiko kanker paru-paru bahkan meningkat pada mereka yang bukan perokok, kata Dr. Andhika.
Paparan asbes dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan kanker paru-paru. “Terutama mesothelioma yang erat kaitannya dengan kanker paru-paru.”
“Jika ada riwayat kanker paru-paru dalam keluarga, meski tidak ada faktor risiko lain seperti merokok, seseorang mungkin berisiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru,” ujarnya.
Tonton video “Anak 9 Tahun Terkena Kanker Paru Akibat Perokok Pasif” (suc/suc)