Jakarta –
Penduduk Kepulauan Canary Spanyol kembali mengintensifkan protes anti-turis. Wisatawan asing yang santai dikejutkan dengan kelakuan warga setempat.
Melaporkan dari Surat harian Pada Selasa (22/10/2024) ratusan pengunjuk rasa berunjuk rasa di Pantai Troia, Tenerife, di Kepulauan Canary. Mereka langsung menyerang wisatawan dengan slogan-slogan seperti ‘Lebih banyak wisatawan, lebih banyak penderitaan’ dan ‘Kepulauan Canary tidak untuk dijual’.
Tak hanya itu, warga berkeliling mengelilingi wisatawan sambil bersiul. Wisatawan tak bisa berkata-kata ketika warga mengelilingi mereka sambil berjemur dengan bikini. Pemandangan ini terus terlihat di pantai.
Demonstrasi di pantai terjadi setelah pengunjuk rasa memulai pawai tengah hari ke Metropolis Mall di dekatnya.
Penduduk setempat terdengar berteriak ‘no he camas pa’ tanto guiri’ – yang dalam bahasa Inggris berarti ‘tidak cukup tempat tidur untuk begitu banyak orang asing’.
“Wisatawan, pulanglah,” kata seorang wanita.
Plakat lain yang dibawa oleh pengunjuk rasa berbunyi: ‘Menikmati hari di kolam renang Anda? Airnya bisa digunakan untuk makanan’ dan ‘Wisata makro menghancurkan Kepulauan Canary’ dan ‘Kepulauan Canary ada batasnya. Banyak pohon, sedikit hotel.
Yang lain dalam bahasa Spanyol mengatakan ‘Kepulauan Canary tidak hidup dari pariwisata. Pariwisata Hidup dari Kepulauan Canary.’
Lingkungan di pantai yang semakin ramai membuat para wisatawan kebas. Akhirnya sebagian besar dari mereka meninggalkan pantai.
Protes ini merupakan rangkaian demonstrasi yang telah berlangsung selama lebih dari setahun. Kota-kota di Spanyol secara terbuka menolak kegiatan pariwisata publik, yang membuat warganya tidak senang karena tingginya biaya hidup dan akomodasi.
Tonton video “Spanyol dibanjiri ratusan migran dari Afrika” (bnl/fem)