Jakarta –
Setiap orang mungkin pernah menderita stomatitis atau stomatitis. Kita biasanya menganggapnya sebagai hal kecil yang akan membaik setelah beberapa hari.
Namun bagaimana jika lukanya tidak kunjung sembuh? Terkadang apa yang terlihat normal bisa jadi merupakan tanda dari kondisi yang lebih serius, seperti kanker mulut.
Menurut Klinik Cleveland, kanker ini seringkali dimulai dengan gejala yang menyerupai masalah mulut namun tidak kunjung hilang. Kanker mulut adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kanker yang berkembang di mulut dan, tanpa pengobatan yang tepat, dapat menyebar ke bagian lain di kepala dan leher.
Seperti yang dialami Dan Durant, seorang bartender berusia 26 tahun dari Stafford, awalnya ia mengira kanker lidah yang dideritanya tidak berbahaya. Sebagai penderita kanker, Durant tidak terlalu memperhatikan tahi lalat kecil di lidahnya pada Agustus lalu.
Namun ketika kondisinya semakin memburuk dan tak kunjung membaik, Durant akhirnya memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter. Durant akhirnya didiagnosis menderita sejenis kanker yang menyerang sel kulit di rongga mulut.
Dibutuhkan 11 jam operasi untuk mengangkat kedua tumor tersebut, dan dokter harus memotong 50 persen lidahnya dan merekonstruksinya dengan kulit dari pergelangan tangan kirinya.
Pengalaman Durant menunjukkan betapa seriusnya dampak karsinoma sel skuamosa pada mulut dan kulit. Gejala kanker ini tidak hanya terbatas pada rongga mulut saja, namun bisa juga terlihat pada bagian kulit lainnya.
Menurut Mayo Clinic, karsinoma sel skuamosa pada kulit dapat muncul dengan berbagai gejala, antara lain: Papula keras (nodul) pada kulit yang warnanya bisa sama dengan kulit atau warnanya berbeda dan bisa berwarna terang, merah, hitam. , atau coklat, tergantung warna kulit. Luka berbentuk bulat yang kering dan kasar. Luka baru atau area menonjol di atas luka lama atau luka lainnya. Noda di dalam mulut yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama.
Banyak orang mungkin tidak menyadari faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker mulut. Kebiasaan sehari-hari dan faktor lingkungan meningkatkan risiko terkena kanker mulut. Berikut faktor risiko utamanya: merokok, termasuk menggunakan rokok atau pipa. Penggunaan produk tembakau tanpa asap, seperti mengunyah atau menghisap rokok. Sering konsumsi alkohol. Paparan sinar matahari tanpa melindungi bibir dengan tabir surya. Infeksi HPV (human papillomavirus) dan kanker mulut dalam keluarga.
Penting untuk diingat bahwa sekitar 25 persen orang yang mengidap kanker mulut tidak memiliki faktor risiko yang jelas, jadi penting untuk waspada meskipun Anda tidak memiliki kebiasaan berisiko. Saksikan video Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional (kna/kna).