Badong –
Fasilitas olahraga yang menyediakan layanan seks di Bali ini ternyata sudah membuat curiga warga sekitar sejak pertama kali dibuka.
Pink Palace Bali Spa yang berlokasi di Jalan Murtsari, Desa Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali, rupanya menjadi sindikat prostitusi berkedok spa.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah Bali (POLDA) berhasil menutup kasus tersebut. Dua pria asal Australia (WN) juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Aksi Pink Palace Bali Spa yang menawarkan perawatan Plus Plus ternyata sudah dicurigai masyarakat setempat sejak bisnis spa dimulai enam bulan lalu.
“Ini berhasil sekitar 6 bulan. Saya tidak bisa bernegosiasi
Surtama mengungkapkan, terapis di Pink Palace Bali Spa tidak pernah istirahat di depan gedung saat mulai beroperasi. Surtama menduga hal itu merupakan arahan dari pihak berwenang.
Namun, selang beberapa bulan, para dokter kerap terlihat beristirahat di depan gedung. Mereka melakukan banyak pekerjaan. Salah satunya dengan membagikan pamflet kepada warga yang melintas.
“Awalnya tidak diberikan ke dokter. Beberapa bulan kemudian keluar. Bukunya dibagikan,” jelas Surtama.
Para dokter yang membagikan pamflet tersebut dikatakan sedikit kecewa. Kenakan pakaian seksi
Sebelumnya, dua pria asal Australia (WN) yang diketahui bernama MJLG (50) dan LJLG (44) ditetapkan sebagai tersangka. Sepasang suami istri (pasutri) bermasalah dengan hukum karena terlibat kasus prostitusi berkedok menjalankan usaha jasa pijat bernama Pink Palace Bali Spa.
Wadirreskrimum Polri Bali AKBP I Ketut Suarnaya mengatakan, uang kembalian yang diterima MJLG dan LJLG dari bisnis Plus Plus Spa mencapai Rp1 miliar hingga Rp3 miliar per bulan.
Selain dua pria asing tersebut, polisi menyebutkan empat orang lainnya bernama WS, NMWS, WW dan IGNJ.
Para tersangka berprofesi sebagai direktur, general manager, dan resepsionis di spa yang terletak di Jalan Murtasari, Kerobokan Kelod, Badung.
“WS sebagai direktur, general manager NMWS, menyambut WW, menyambut IGNJ, MJLG dan LJLG,” kata Suranaya saat jumpa pers di Mapolda Bali, Jumat (10/11/2024).
Pihak manajemen Pink Palace Bali Spa belum memberikan penjelasan terkait keterlibatan turis tersebut dalam prostitusi. Pink Palace Bali Spa belum ada stafnya saat tim ANBALI NEWSBali tiba di lokasi.
—
Artikel ini diposting di ANBALI NEWSBali. Tonton video “Video prostitusi spa Bali yang menjual anak di bawah umur” (wsw/wsw)