5 Strategi Pariwisata yang Bisa Diterapkan di Masa Depan

Jakarta –

Dalam laporan terbaru yang diterbitkan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 5,1% pada tahun 2025.

Prakiraan tersebut menunjukkan optimisme terhadap pemulihan perekonomian nasional yang didorong oleh berbagai sektor, termasuk pariwisata yang kembali bangkit pasca dilanda pandemi COVID-19.

Bank Dunia menyatakan pariwisata berperan penting dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Kembalinya arus wisatawan internasional dan peningkatan kunjungan wisatawan lokal akan berdampak positif terhadap perekonomian.

Sektor pariwisata tidak hanya memberikan kontribusi langsung melalui belanja pariwisata, tetapi juga menggerakkan sektor-sektor terkait seperti perhotelan, kuliner, transportasi, dan industri kreatif.

Menghadapi perkembangan ekonomi tersebut, ahli strategi pariwisata Taufen Rahmadi menjelaskan beberapa langkah yang bisa dilakukan pemerintahan baru untuk sektor pariwisata ke depan.

Berikut 5 langkah strategis yang perlu diperhatikan pemerintah:

1. Pembangunan infrastruktur pariwisata

Pemerintah harus berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur yang mendukung konektivitas ke destinasi wisata utama di Indonesia.

Pembangunan bandara baru, perbaikan jaringan transportasi darat, dan fasilitas pelabuhan yang lebih baik akan memudahkan wisatawan mengakses destinasi utama.

2. Pengembangan pariwisata berkelanjutan

Di era pascapandemi, fokus pada pariwisata berkelanjutan akan menjadi kuncinya. Pemerintah harus memastikan pengembangan pariwisata tidak hanya mengejar jumlah wisatawan, tetapi juga mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan. Pengelolaan destinasi berbasis masyarakat dan promosi ekowisata harus diprioritaskan3. Memperkuat promosi dan digitalisasi

Di era digital, pemanfaatan teknologi sangat penting untuk memasarkan potensi pariwisata Indonesia ke dunia internasional. Pemanfaatan platform digital untuk mempromosikan destinasi, kemudahan pemesanan tiket, dan pemanfaatan data untuk menganalisis tren pariwisata menjadi kunci peningkatan daya saing pariwisata di Indonesia.

4. Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia pariwisata

Investasi dalam pengembangan sumber daya manusia yang profesional dan berstandar internasional sangat diperlukan. Pemerintah dapat berkolaborasi dengan lembaga pendidikan dan sektor swasta untuk memberikan pelatihan intensif di bidang perhotelan, manajemen pariwisata, dan keterampilan digital kepada pekerja di sektor pariwisata.

5. Diversifikasi destinasi dan produk pariwisata

Indonesia mempunyai keanekaragaman alam dan budaya yang bisa menjadi daya tarik tersendiri. Pemerintah sebaiknya mendorong pengembangan destinasi baru di luar Bali, seperti Labuan Bajo, Likupang, Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Indonesia bagian timur.

Selain itu, menurut Taufen, promosi wisata berbasis pengalaman seperti wisata kuliner, budaya, dan petualangan juga bisa menjadi alternatif menarik bagi wisatawan mancanegara.

Optimisme terhadap perkembangan ekonomi yang diharapkan pada tahun mendatang memberikan peluang yang sangat baik bagi sektor pariwisata untuk kembali menunjukkan potensinya. Sektor pariwisata, kata Taufan di ANBALI NEWSTravel, Senin (14/10/2024). Simak video “Video Bus Angkut 58 Anak TK Terbakar di Tol Vioto Vivono” (wsw/wsw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top