Jakarta –
Wisatawan yang terbang dari Rwanda harus melalui pemeriksaan saat memasuki Amerika Serikat (AS) Langkah tegas diambil untuk mencegah masuknya virus.
Seperti dilansir CNN, Rabu (9/10/2024), Amerika Serikat saat ini belum ada laporan virus tersebut masuk ke Amerika.
Virus Marburg, penyakit hemoragik langka namun mematikan yang mirip dengan Ebola sebenarnya memiliki risiko rendah di Amerika Serikat. Namun, HHS mengatakan bahwa AS.
CDC juga telah mengeluarkan Penasihat Kesehatan Perjalanan Tingkat 3, yang merekomendasikan agar masyarakat mempertimbangkan perjalanan yang tidak penting ke Rwanda. Serta mengirimkan SMS otomatis kepada wisatawan yang datang dari Rwanda untuk berbagi informasi dan instruksi.
Pada hari Senin, terdapat 56 kasus Marburg yang dikonfirmasi di Rwanda, dengan 36 orang dalam isolasi dan perawatan, dan 12 kematian, menurut Kementerian Kesehatan. Sebagian besar kasus terjadi pada petugas kesehatan.
Berikut info untuk traveller, Marburg adalah virus Orthomarburg, virus yang umum terjadi pada kelelawar buah. Virus ini masih satu keluarga dengan virus Ebola. Marburg dapat menular dari orang ke orang ketika seseorang melakukan kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi. Orang juga bisa sakit setelah menyentuh pakaian atau tempat tidur pasien.
Virus ini bukanlah virus yang ditularkan melalui udara seperti virus corona penyebab Covid-19, sehingga lebih mudah dikendalikan.
Gejala bisa muncul hingga tiga minggu setelah seseorang terpapar virus. Penyakit ini biasanya dimulai dengan ruam dan demam. Orang mungkin muntah dan mengalami sakit kepala parah dan nyeri otot.
Dalam kasus yang parah, pasien mungkin mengalami pendarahan dari hidung, gusi, dan mata, dan pendarahan internal bermanifestasi sebagai darah dalam muntahan, urin, dan tinja. Kehilangan darah dalam jumlah besar dapat menyebabkan syok dan kematian pada hingga 90% kasus.
Tonton video “Video: AS