Jakarta –
Pengunjung asing (visitor) ke Indonesia pada Januari-September 2024 mencapai 10.372.114 orang. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah tersebut meningkat 20,28% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Meski meningkat, namun jumlah wisman hingga September 2024 lebih rendah dibandingkan sebelum pendemi Januari-September 2019 yang mencapai 12.12.672 orang, kata Plt. Direktur Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti dalam jumpa pers, Jumat (1/11/2024).
Sedangkan kunjungan wisman pada September 2024 tercatat sebanyak 1.279.258 orang. Rinciannya, perjalanan wisata di gerbang utama sebanyak 1.121.289 orang dan melewati gerbang perbatasan sebanyak 157.969 orang.
“Perjalanan ini mengalami penurunan sebesar 4,53% dibandingkan bulan lalu atau meningkat sebesar 19,53% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu,” ujarnya.
Rata-rata pendapatan wisman pada triwulan III tahun 2024 berkisar US$1.375 atau setara RP 21,5 juta (Rp 15.702) per perjalanan. Harga tersebut turun dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai US$ 1.444 per perjalanan.
“Tamu banyak mengeluarkan uang untuk akomodasi atau sekitar 36,95% dari total uang. Uang terbesar kedua adalah makanan dan minuman serta belanja dan oleh-oleh,” ujarnya.
Jumlah wisman yang berangkat ke luar negeri pada September 2024, urutan pertama adalah Malaysia, kedua adalah Australia, dan ketiga adalah Tiongkok. Kunjungan wisatawan dari Malaysia meningkat sebesar 24,22% bulan ke bulan dan meningkat sebesar 54,04% tahun ke tahun.
“Wisman asal Malaysia paling banyak masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta, begitu pula wisatawan Tiongkok dari negara lain. Sedangkan wisatawan asal Australia paling banyak masuk melalui Bandara Ngurah Rai,” tutupnya.
Simak Video: Jumlah Pengunjung Asing Tumbuh pada Februari 2024, Meski Tak Sebesar Sebelum Pandemi
(ed)