Jakarta –
Gula dapat menjadi sumber energi yang penting dan faktor penting untuk kelangsungan hidup. Namun, pada beberapa kasus, orang justru mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan sehingga dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan untuk membatasi jumlah gula tambahan harian tidak lebih dari 100 kalori atau 6 sendok teh untuk wanita, dan 150 kalori atau 9 sendok teh untuk pria.
AHA juga merekomendasikan anak usia 2 tahun ke atas untuk mengonsumsi tidak lebih dari 100 kalori atau 6 sendok teh gula per hari. Bayi dan anak di bawah 2 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi gula tambahan.
Lantas, apa saja tanda fisik tubuh terlalu banyak mengonsumsi gula? Diambil dari Daily Health, yang meliputi hal berikut: 1. Sekadar lapar
Mengonsumsi terlalu banyak kalori ekstra dari tambahan gula dapat meningkatkan rasa lapar. “Gula mungkin memuaskan selera, tapi tidak benar-benar mengenyangkan atau mengenyangkan perut kita,” kata Keri Stoner-Davis, RDN, yang bekerja di Lemond Nutrition di Plano, Texas.
Tanpa mengonsumsi lemak sehat, serat, dan protein yang tidak banyak ditemukan pada makanan manis dan camilan olahan, tubuh akan membakar gula dengan cepat dan meningkatkan rasa lapar. Kondisi ini pada akhirnya dapat menimbulkan keinginan yang tidak disadari atau bahkan kompulsif untuk ngemil2 hasil tersebut. Istirahat saja
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan peradangan, meningkatkan mood, bahkan meningkatkan risiko gejala depresi.
Camilan atau makanan tinggi gula tanpa lemak dan protein dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Jika tubuh memproses segala sesuatunya dengan cepat, maka tingkat energi tubuh akan menurun. Akibatnya tubuh akan lebih cepat merasa sensitif dan mudah tersinggung.3. Itu mudah
Gula mudah diserap tubuh. Jika Anda merasakannya, hal ini bisa disebabkan oleh banyaknya gula yang Anda makan.
“Gula merupakan sumber energi yang cepat, sehingga meskipun tubuh makan, dalam waktu 30 menit tubuh akan kembali lapar, kekurangan energi atau mencari energi lebih,” kata Stoner-Davis.4. Kecanduan adalah makanan manis
Saat tubuh mendambakan makanan atau minuman manis, tubuh bisa menjadi kecanduan karena efek nikmat gula pada otak. Gula menargetkan pusat kesenangan di sistem otak yang disebut juga dengan bagian mesokortikolimbik, yang dapat menyebabkan peningkatan dopamin atau hormon kebahagiaan.5. Gangguan tidur
Banyak penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi gula tambahan dikaitkan dengan kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur dan durasi tidur dikontrol oleh suhu ruangan, cahaya, dan kontrol glikemik.
“Bagi seseorang yang mengonsumsi terlalu banyak gula, hal ini dapat merusak volume dan kualitas tidurnya,” kata ahli gizi yang berbasis di New York, Jessica Cording. Tonton video “Bagaimana reaksi tubuh jika makan terlalu banyak gula” (suc/suc)