Jakarta –
Belum lama ini, seruan agar para orang tua tidak memberikan teh kepada anaknya tersebar di Internet. Teh disebut-sebut mengganggu proses zat besi sehingga manfaatnya kurang baik bagi tubuh.
Dr. Ratih Puspita, SpA, dokter spesialis anak, mengatakan teh anak dapat menyebabkan masalah kekurangan zat besi pada anak. Kandungan tanin pada teh mampu menyerap zat besi dari makanan yang dimakan anak.
Salah satu gangguan kesehatan yang bisa timbul bila anak kekurangan zat besi adalah gangguan pembentukan sel darah merah.
“Kalau berlangsung lama, perawatan bajanya terganggu. Akhirnya anak bisa menderita anemia,” kata dr Ratih saat dihubungi ANBALI NEWS, Jumat (10/11/2024).
Kandungannya masih sangat bermanfaat bagi anak-anak di masa pertumbuhannya. Selain berdampak negatif pada pembentukan sel darah merah, kekurangan zat besi juga tampaknya berkaitan dengan fungsi kognitif dan kecerdasan.
Oleh karena itu, ia mengimbau para orang tua harus selektif dalam memberikan makanan kepada anaknya.
“Jadi bisa dibayangkan kalau anak ini kekurangan zat besi dalam jangka panjang, maka akan banyak dampak yang ditimbulkan pada tubuhnya, antara lain anemia, gangguan kognitif, dan sebagainya,” ujarnya.
Sebelumnya, ada template Instagram Stories populer yang banyak dibagikan netizen tentang teh anak-anak. Template bergambar resep dibagikan oleh dokter spesialis anak di Semarang, Jawa Tengah, Dr. Jati Kusuma Wardhani, SpA yang melihat banyak kasus kekurangan zat besi.
Ia mengatakan, salah satu penyebab masalah anemia adalah kebiasaan orang tua memberikan teh kepada anak.
“Banyak kasus anak-anak yang diberi teh, terutama nenek atau ibu mudanya yang belum mengetahui sebagian informasi tersebut,” kata Dr. Saksikan video “KuTips: Waspadai Anak Menelan Benda Asing Seperti Ini!” (avk/kna)