Jakarta –
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi memaparkan perkembangan terkini di pusat data nasional (PDN) pertama milik pemerintah di Cikarang, Jawa Barat.
Ia mengatakan, pembangunan infrastruktur strategis sudah berjalan.
“Tubuh Cikarang hampir 90 persen,” kata Budi Arie usai peluncuran Buku 10 Tahun Perkembangan Digital Indonesia di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta, Jakarta, Kamis (10/10/2021). 2024).
Namun pelantikan PDN Cikarang tidak akan dilakukan pada sisa masa pemerintahan Joko Widodo-Ma’aruf Amin yang tinggal menyisakan satu pekan lagi. Menkominfo mengungkapkan, pusat data pemerintah akan diresmikan di masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Persiapan dan pengoperasiannya masih jauh. Paling awal awal tahun depan. Jenazahnya sudah siap, kata Budi Arie.
Sementara untuk PDN Batam, Budi Arie mengatakan proses pengerjaannya masih panjang karena harus melalui beberapa proses. Saat ini PDN Batam masih kosong.
Menkominfo mengatakan, “(NPN Batam) memakan waktu lama karena desain, studi kelayakan, dan lain-lain.
PDN Cikarang awalnya beroperasi pada Agustus tahun lalu pada masa pemerintahan Jokowi. Hanya kasus serangan siber yang menyerang Pusat Data Peralihan Nasional (PDNS) 2 Surabaya yang melumpuhkan layanan publik pada Juni tahun lalu, membuat pemerintah menundanya.
Langkah ini sebagai persiapan dengan peningkatan keamanan hingga dinyatakan layak digunakan untuk memediasi berbagai data pemerintah, mulai dari kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah.
Proyek PDN Cikarang dibangun pada tahun 2022 di atas lahan seluas kurang lebih 15.994 m2. Pembangunan proyek tersebut bersumber dari pinjaman pemerintah Prancis dengan total nilai 164.679.680 euro atau sekitar Rp 2,7 triliun dengan masa pembangunan 24 bulan.
PDN Cikarang dibangun dengan kapasitas pemrosesan 25.000 core, memori 200 TeraByte, penyimpanan 40 PetaByte, elektronik mekanis 20 Mega Watt untuk peluang pengoperasian yang optimal. Tonton video “Komisi I Kejutkan Budi Arie, Alhamdulillah di Kasus PDN: Seharusnya Innalillahi” (agt/agt)
