Jakarta –
11 orang termasuk pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ditangkap polisi terkait kasus situs judi online (judol). Alih-alih memblokir situs judi online, pegawai Komidigi justru “mempromosikan” situs judi online.
Polri menyebut penyidik masih memeriksa pegawai Komdigi tersebut. Kasus ini sudah memasuki tahap penyidikan. “Penyidikan terhadap staf Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo) masih berlangsung,” kata Brigjen Humas Polri Trunoyudo Wisnu Andiko Karo Penmas, Kamis (31/10). .
Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) pun menggeledah beberapa ruangan Direktorat Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk mendalami dugaan kolusi pegawai dengan penyelenggara situs judi online tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Teknologi Meutya Hafid mengatakan pihaknya terus mengedepankan transparansi dan mendukung upaya Polri mengusut kasus tersebut.
“Kami menunggu informasi lebih lanjut dari pihak kepolisian. Tugas utama kami memberantas perjudian online,” tegasnya dalam keterangannya kepada media usai pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (01/01). 11). ). /2024) pada sore hari.
Sejak dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Komunikasi dan Teknologi mengklaim telah mengelola 187.000 situs yang ditunjuk untuk memfasilitasi perjudian online. Menurut Menteri Meutyan, perlakuan tersebut merupakan pemblokiran akses situs judi online terbesar dalam 10 hari terakhir.
“187.000 lokasi itu (diproses) 10 hari setelah dia (Presiden) dilantik. Saya berharap dalam tiga bulan kita bisa menciptakan antara 1,8 hingga 2 juta lapangan kerja. Kita akan terus tingkatkan (kinerja),” tegasnya.
Dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo, Menteri Meutya mengakui dukungan penuhnya terhadap penyelesaian perjudian online di Indonesia.
“Sudah memberikan mandat langsung untuk mengatur perjudian online. Paling tidak, kita akan terus memperkecil celah bagi mereka yang ingin melakukan kejahatan di dunia maya, termasuk perjudian online,” ujarnya.
Sebagai langkah proaktif, Kementerian Komunikasi dan Teknologi akan berupaya meningkatkan pemantauan terhadap situs perjudian online tertentu dan meningkatkan program pelatihan bagi karyawan.
Salah satunya dengan menyerukan setiap shift sebelum bertugas untuk membangkitkan semangat nasionalisme dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Pakta Integritas Tolak Judi Online, ujarnya. Simak video “Video: Tanggapan Budi Arien terhadap Pegawai Komdigi yang “Membangun” Situs Judol” (fyk/fyk)