Jakarta –
BRI terus melaksanakan berbagai inisiatif untuk memberdayakan UKM. Salah satunya BRILiaN yang bertujuan untuk menjaring pasar UKM dan memperluas penjualan dan pemasaran produk UKM.
Baru-baru ini BRI juga kembali menggelar Pasar UMKM BRILian di BRI Park, Jakarta. Terdapat 8 (delapan) pelaku UMKM yang mewakili kelompok usaha binaan BRI dan Produk Khusus Perdesaan (Prukades) yang mengikuti pasar UMKM BRLian yaitu Keripik Pisang Prukades di Desa Kelavi, Lampung. Koleksi Salak Jaya Lestari di Desa Kutambaru, Sumut Koleksi Brokat Ubi Jalar di Desa Jankang, Kalimantan Barat Koleksi Brokat Taro di Desa Sambak, Jawa Tengah Koleksi Durian di Desa Limakabang, Jawa Tengah Koleksi Manggis Bhuana Sari di Desa Melaya, Bali Berry Strawberry Partner in Desa Lepakung Jawa Barat Kelompok Timur Kebun Mangga Java Ngtos di Desa Ngtos
Mohamed Kandra Utama, Senior Executive Vice President BRI Ultra Micro, mengatakan pasar UKM BRILiaN bertujuan untuk memperluas pasar produk UKM melalui promosi penjualan dan pemasaran, dimana kegiatan pasar menjadi wadah promosi produk komersial, sehingga dapat lebih dikenal. daerah, sehingga meningkatkan pendapatan badan komersial.
“Bazaar UMKM BRILian merupakan acara rutin yang kami selenggarakan mulai tahun 2021 dan seterusnya,” kata Chandra. Kali ini perwakilan dagang mendatangkan produk unggulan daerahnya seperti buah-buahan, keripik pisang, dan talas. , dalam keterangan tertulis, Rabu (23/10/2024).
Lanjutnya, “Produk-produk unggulan ini perlu didorong terus menerus untuk menjualnya dan memperluas pasar.”
Pelaku usaha yang mengikuti acara ini merupakan pelaku usaha binaan Program Klaster My Life BRI dan UKM dari Program Pemberdayaan Desa BRILiaN. Program ini merupakan wadah bagi para pengusaha kecil dan menengah untuk mengembangkan usaha atau organisasinya.
“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan mendukung UKM, tidak hanya dalam bentuk permodalan usaha, namun juga dalam bentuk pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya, untuk membantu UKM tumbuh dan semakin tangguh,” tambah Kandra. “
Ia menambahkan, pasar UKM di Brilian juga menjadi momen literasi dan inklusi keuangan melalui pengelola hubungan sektor kecil atau dikenal dengan mantri yang tersebar di seluruh Indonesia. BRI dapat meningkatkan inklusi keuangan melalui program pemberdayaan, dan Mantri dapat menempatkan nasabah BRI pada posisi yang setara.
“Acara seperti ini juga menjadi ruang apresiasi Mantri yang mendampingi para pelaku UKM untuk terus bersaing menjadi penasihat keuangan terbaik bagi klien atau pelaku usahanya,” tegas Kandra.
Dalam acara ini, para pelaku pasar mengaku senang dengan adanya acara ini. Salah satunya diwakili oleh perwakilan UMKM dari Kelompok Usaha Mangga Ngetos di Desa Ngetos di Tanjung. (Nganjok, Jawa Timur, Karsiati).
Menurut dia, acara ini merupakan peluang baik bagi pihaknya untuk memperluas pasar sekaligus meningkatkan pendapatan usaha. Carsiati mengatakan pasar sangat membantunya, pembelinya banyak dan dia juga bisa mendapat untung melalui harga jual khusus.
“Pada saat yang sama, kami juga bisa menawarkan mangga negitos dari Nijangjok,” kata Karsiati. Kami berharap dapat membuka pasar yang lebih luas melalui acara ini.
Beliau menutup pidatonya dengan mengatakan: “Hal ini tidak terbatas pada lingkungan sekitar kita saja, namun meluas hingga ke Indonesia.” “Video: Menteri Pertanian memuji kebijakan pengurangan beban utang perusahaan kecil dan menengah: Pak Presiden luar biasa” (hse/ega)