Berapa Kali Frekuensi Buang Air yang Normal dalam Sehari? Simak Penjelasannya

Jakarta –

Sangat penting untuk menjaga kesehatan dengan memahami standar normal kebiasaan buang air kecil dan besar. Pada orang dewasa yang sehat, kemampuan menahan urin dan feses saat melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, berlari, atau mengangkat beban adalah hal yang normal.

Lalu berapa kali dalam sehari yang dianggap normal untuk buang air kecil atau besar?

Dikutip dari Whittington Health, buang air besar biasanya terjadi 1-2 kali sehari atau dua hari sekali, dan buang air kecil terjadi 3-7 kali sehari, 0-1 kali pada malam hari.

Kotoran yang sehat berbentuk padat dan lembut, dan idealnya urin berwarna pucat, meskipun warnanya mungkin lebih gelap di pagi hari. Meski ada standar umum, frekuensi ini bisa berbeda-beda antar individu

Menurut Medical News Today, kebanyakan orang buang air kecil sekitar 6 hingga 7 kali dalam 24 jam. Buang air kecil antara 4 hingga 10 kali sehari masih dianggap sehat, selama tidak mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

Frekuensi buang air kecil bisa berubah seiring berjalannya waktu, terutama karena pengaruh perubahan hormonal, misalnya saat hamil. Tekanan pada kandung kemih selama kehamilan dapat meningkatkan keluaran urin dan frekuensi ini dapat tetap tinggi hingga 8 minggu setelah melahirkan.

Untuk menjaga kesehatan kandung kemih, dianjurkan mengonsumsi cairan antara 1,5 hingga 2 liter per hari. Jumlah ini mencakup semua cairan yang diminum, termasuk air, teh, atau sup.

Terlalu banyak cairan dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil, dan terlalu sedikit dapat menyebabkan urin pekat dan iritasi kandung kemih. Meski tidak minum, tubuh memproduksi urine sekitar 5-10 ml per menit, dan jika urine terlalu pekat dapat mengiritasi kandung kemih.

Kafein yang terdapat pada kopi, teh, teh hijau, dan coklat juga dapat merangsang dan mengiritasi kandung kemih. Sebaiknya batasi konsumsi kafein hingga 200 ml per hari. Selain itu, minuman bersoda, jus lemon, dan alkohol juga dapat menyebabkan masalah kandung kemih.

Sementara itu, untuk menjaga kesehatan usus, pola makan kaya serat dan banyak mengonsumsi cairan sangat dianjurkan.

Serat dan hidrasi yang cukup membantu menjaga tinja tetap lunak dan mengurangi risiko sembelit. Hal ini juga dapat mencegah masalah pada otot dasar panggul yang disebabkan oleh tekanan normal.

Menjaga kebiasaan buang air besar juga penting untuk menjaga kesehatan fungsi usus. Simak video “Video KuTips: Mengatasi Mual Saat Hamil Ala Dokter Boyke” (kna/kna)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top