Jakarta –
McDonald’s di Amerika Serikat (AS) angkat bicara setelah wabah E. coli terkait dengan menu burger Quarter Pounder menyebabkan satu orang tewas dan hampir 50 lainnya sakit. Dia berjanji akan meningkatkan keamanan.
Pada Kamis (24/10/2024), McDonald’s menarik item menu tersebut dari restoran di puluhan negara bagian untuk mencegah penyebaran wabah lebih lanjut, lapor Reuters.
“McDonald’s bertindak sangat cepat untuk mencegah sebanyak mungkin kasus,” kata Tom Skinner, juru bicara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Juru bicara McDonald’s mengatakan wabah ini hanya terjadi di Amerika Serikat. Menurut CDC, yang menyelidiki wabah ini, puluhan orang telah jatuh sakit di Amerika Serikat bagian barat dan barat tengah, dan 10 orang dirawat di rumah sakit karena komplikasi serius.
Presiden McDonald’s AS Joe Erlinger mengatakan rantai makanan cepat saji tersebut perlu membangun kembali kepercayaan masyarakat setelah menghapuskan hidangan tersebut dari menu di seperlima dari 14.000 restorannya di AS.
Perusahaan ini menghapus Quarter Pounder dari menu McDonald’s di Colorado, Kansas, Utah dan Wyoming, serta Idaho, Iowa, Missouri, Montana, Nebraska, Nevada, New Mexico, dan Oklahoma.
CDC dan McDonald’s sedang menyelidiki pasokan bawang goreng dan daging giling perusahaan tersebut saat mereka mencoba menentukan penyebab wabah tersebut.
Saham McDonald’s ditutup naik 5,1% pada $298,57, setelah juru bicaranya mengatakan perusahaan tersebut tidak mengesampingkan bahwa daging sapi bisa menjadi bagian dari wabah tersebut. Saham mencapai titik terendah intraday di $290,88. (Bantuan/Das)