Amarasi –
Seminggu setelah dilantik, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengecek sinyal internet di pelosok Indonesia bagian timur. Tujuan perjalanan bisnis pertama Meutyan adalah Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Meutya bersekolah di SMP Negeri Amarasi No. 6 dan mengalami kesulitan mengakses internet. Akibatnya, siswa sekolah tersebut harus “naik” ke sekolah lain yang memiliki sinyal bagus untuk mengikuti penilaian nasional berbasis komputer (CNA).
Sebelumnya, Badan Akses Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah memasang VSAT yakni perangkat telekomunikasi berbasis satelit, sebulan lalu.
Namun Kepala SMP Negeri 6 Amarasi Hendrik mengatakan, bandwidth yang tersedia tidak cukup untuk kegiatan belajar mengajar.
“Kurikulum Merdeka semua berbasis aplikasi, kami guru, anak-anak hampir tidak punya akses internet. Baru sebulan (Bakti Aksi sudah terpasang, red), tapi selama ini kami anak-anak pergi ke sekolah lain untuk belajar. menjadi mandiri di sekolah yang sudah menggunakan jaringan internet, kata ANBK, Rabu (30/10/2024).
Mendengar tipuan guru tersebut, Meutya berjanji akan memperbaiki fasilitas internet di SMP Negeri 6 Amarasi.
“Pada kunjungan pertama saya, tugas pertama saya hanyalah kembali dari Magelang dan terus datang ke sini karena saya bermaksud pergi ke daerah yang internet bisa sangat bermanfaat, khususnya untuk pendidikan, untuk kesehatan secara umum,” ujarnya.
Dijelaskan kemudian, Meutya mengatakan, bentuk infrastruktur telekomunikasi tidak hanya berupa menara BTS saja, tapi juga bisa memperkuat sinyal internet berbasis satelit.
Usai meminta Bakti Komdigi Fadhilah Mathar menyediakan internet lebih cepat, Meutya berjanji kedepannya lokasi sekolah tidak lagi mengalami kendala internet.
“Kami akan memberi Anda akses Internet selama sebulan di Amarasi,” katanya. Simak video “Video: Komdigi Pecat 11 Pegawainya Seperti “Bina” Judol” (agt/fyk)