Jakarta –
Program pangan bergizi gratis pemerintahan Prabowo Subianto akan menelan biaya Rp71 triliun pada tahun pertama pelaksanaannya. Menurut Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, 20% atau sekitar Rp 14 triliun akan dialokasikan untuk pembelian susu.
Sayangnya, industri dalam negeri mampu menyuplai susu senilai total Rp1,5 triliun. Sebelumnya ia mengatakan, Indonesia masih memenuhi 80% kebutuhan susu dalam negeri dari pasar impor.
“Yang 20% itu untuk susu. Jadi untuk susu mungkin sekitar Rp14 triliun. Saat ini Asosiasi Koperasi Susu Indonesia baru bisa memberikan nilai total Rp1,5 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian. Koperasi. . , Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024).
Namun dengan kondisi tersebut, susu produksi dalam negeri pasti akan masuk dalam program makanan bergizi gratis. Menurut Budi Arie, Badan Pangan Nasional juga terus menjajaki sumber protein lain sebagai alternatif pengganti susu.
Artinya, produk susu ini harus didaftarkan, karena banyak sekali kekurangannya. Oleh karena itu, dalam diskusi dengan Danish Nutrition Agency, kami juga sedang menguji alternatif pengganti susu, yaitu protein lain. pekerjaan rumah,” katanya.
Oleh karena itu, ia menyerukan adanya perbaikan dan peningkatan produktivitas susu di setiap koperasi. Budi Arie juga berharap adanya aliran susu dimana para peternak bisa mengembangkan produk seperti yogurt, keju, dan lain-lain.
“Biarlah para peternak di koperasi susu ini tidak hanya menjual susu segar tapi ikut serta dalam proses hilirisasi, mereka bisa mendapatkan nilai tambah dari hilirisasi proses produksi susu,” tutupnya. (ily/yy)