Kata Menteri Jokowi Urus Izin Usaha di RI Lama, Janji 3 Hari Terbit 6 Bulan

Jakarta –

Permasalahan izin usaha merupakan salah satu permasalahan dalam menjalankan usaha di Indonesia. Menurut Menteri Investasi/Direktur BKPM Rosan Roeslani, pemanfaatannya masih kurang baik, meski dengan Online Single Mail (OSS) atau izin usaha elektronik.

Rosan menjelaskan, perizinan dari OSS melibatkan verifikasi oleh 18 lembaga, tidak semuanya terkoordinasi. Oleh karena itu, Kementerian Investasi/BKPM hanya menerima informasi tersebut dari Departemen lain dan kemudian harus memprosesnya kembali secara manual.

“OSS itu mencakup 18 peran. Dari 18 itu, tidak semuanya terintegrasi di OSS. Kelihatannya kita hanya menerima informasi dari perempuan dan laki-laki, dan terus kita lakukan sendiri,” ujarnya dalam acara Kompas 100 CEO Forum ke-15 yang ditayangkan di Jakarta, Selasa. YouTube Harian Kompas, Jumat (11/10/2024).

Kedua, mendapatkan izin bekerja di kantor lain bisa memakan waktu berbulan-bulan. Meski ada kesepakatan bahwa izin usaha harus selesai dalam beberapa hari.

“Kedua, kita ada kesepakatan dengan 18 departemen itu, namanya service level agreement. Oh, misalnya lisensi ini harusnya 3 hari, Lisensi ini harusnya 5 hari. Apa bisa 6 bulan, bisa menjadi 3 bulan, apakah setahun “Siapa yang mendapatkannya? Itu kita pak, kata OSS, bukan OSS, mereka bilang bencana, ada SOS di belakangnya,” jelas Rosan.

Rosan mengaku akan meminta 18 instansi yang terlibat di OSS menghormati perjanjian konsesi tersebut. Apabila izin dari Kementerian tidak diterbitkan dalam waktu yang telah disepakati, Kementerian Investasi/BKPM dapat menerbitkan izin tersebut.

“Kalau tidak, misalnya kita janji 3 hari, mereka tidak kasih izin, saya kasih izin. Jadi, para pelaku usaha di kedua negara tahu pasti kapan izinnya,” imbuhnya.

Jika ada yang tidak setuju, kata Rosan, dia akan melaporkannya ke Presiden Prabowo Subianto. Ia menambahkan, yang diinginkan pengusaha adalah sesuatu yang bisa diukur dan dicontohkan.

“Dan ngomong-ngomong, ke depan pemerintahan baru, presiden baru, kalau ada proyek yang tidak bisa disatukan, saya tinggal sampaikan langsung ke presiden pak, Pak, tidak mau ikut. akhir saja. Sekali lagi kami ingin kebenaran, kami “tidak suka kejutan, semua perlu terukur dan terstruktur,” jelas Rosan.

OSS juga akan melibatkan kecerdasan buatan (AI), komputasi awan, dan teknologi lainnya. Rosan mengatakan, pihaknya mengurangi pertemuan bisnis dengan pejabat Kementerian Modal/BKPM untuk menindak korupsi dan perpecahan.

Lihat: Soal Izin Penambangan Organisasi Keagamaan, Anggota Golongan VII Khawatir Properti

(li/rd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top