Jakarta –
Corning, pembuat berbagai pelapis kaca, termasuk Gorilla Glass, menjadi sasaran penyelidikan Komisi Eropa atas dugaan praktik anti-persaingan.
Badan Uni Eropa tersebut menuduh Corning menyalahgunakan posisi dominannya sebagai pemasok kaca untuk ponsel, tablet, dan jam tangan pintar untuk “menyingkirkan” para pesaingnya.
Ada banyak alasan atas kecurigaan ini. Salah satunya adalah Corning menawarkan program penjualan khusus di mana produsen ponsel bisa membeli kaca di sebagian besar ponselnya dan mendapatkan diskon.
Oleh karena itu, Corning pun meminta produsen ponsel melaporkan jika pesaingnya menawarkan harga lebih murah sehingga Corning berpeluang memberikan penawaran yang sama.
Selain itu, Komisi Eropa juga menduga Corning memiliki perjanjian anti persaingan lainnya dengan perusahaan pengolahan bahan baku pelapis kaca yang digunakan untuk melindungi kaca ponsel.
“Komisi prihatin bahwa kontrak Corning dengan OEM dan reparasi menyita produsen kaca pesaing dari sebagian besar pasar, sehingga mengurangi pilihan konsumen, menaikkan harga dan menghambat inovasi sehingga merugikan konsumen di seluruh dunia,” kata Komisi Eropa. penyataan.
Untuk itu, Komisi Eropa kini telah melancarkan penyelidikan mendalam untuk mengetahui apakah Corning telah melanggar aturan persaingan di Uni Eropa, seperti dilansir ANBALI NEWSINET dari GSM Arena.
“Meretakkan layar ponsel Anda sangat membuat frustrasi dan mahal. Itu sebabnya persaingan yang ketat untuk memproduksi lapisan kaca yang melindungi perangkat seperti ini penting untuk memastikan harga rendah dan kaca berkualitas tinggi,” kata Margrethe Vestager, direktur kebijakan persaingan Uni Eropa. Dewan Eksekutif.
“Kami sedang menyelidiki apakah Corning, produsen utama kaca khusus ini, mungkin mencoba menyingkirkan produsen kaca pesaing, yang berarti konsumen tidak dapat menikmati kaca yang lebih tahan aus namun lebih murah,” tambah video tersebut ke “Video: Langkah Dimyati untuk Pembangunan Berkeadilan di Banten” (asj/asj)