Jakarta –
Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sukses menyelenggarakan Forum Internasional Perencanaan Tata Ruang Laut (MSP) ke-6 di Nusa Dua, Bali. RI menjadi negara pertama di Asia yang dipercaya menjadi tuan rumah forum internasional ini.
Diketahui, Forum MSP 2024 akan berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 8-11. Oktober 2024. Melalui acara ini, PKC menunjukkan pentingnya menjaga kesehatan laut dan mewujudkan ekonomi biru.
Perencanaan wilayah laut dinilai menjadi faktor penting dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan dengan menggunakan ekonomi biru.
“Indonesia merasa bangga dan terhormat menjadi tuan rumah pertemuan MSP yang pertama di Asia. Melalui pertemuan ini, kita juga dapat menunjukkan pentingnya perencanaan kelautan bagi perlindungan sumber daya laut dan ikan secara berkelanjutan,” jelas Plt. Direktur Penataan Ruang Laut KKP Suharyanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/10/2024).
Suharyanto menjelaskan, pertemuan tersebut dihadiri oleh 50 perwakilan dari masing-masing benua, termasuk berbagai pemangku kepentingan seperti pengambil kebijakan dan pekerja, pemerintah, LSM, pelaku usaha di sektor kelautan, perencana, peneliti, dan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Kebijakan Maritim dan Koordinasi Regional, UNESCO-IOC Julian Barbiere mengapresiasi terselenggaranya Forum MSP Internasional ke-6. Julian menjelaskan, diskusi pada MSP Forum di Indonesia menghasilkan rekomendasi yang sangat berguna dalam implementasi perencanaan kelautan global di masa depan.
“Terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang menjadi tuan rumah Forum MSP ke-6. Pada acara ini kita membahas isu, permasalahan dan solusi yang dipublikasikan terkait MSP dan perlindungan lingkungan laut. Isu utamanya adalah perubahan iklim,” kata Julian.
Diketahui, para peserta forum ini membahas tentang peran perencanaan kelautan dan tiga topik utama dalam pedoman MSP internasional, yaitu perlindungan dan restorasi kelautan, perubahan iklim, dan implementasi ekonomi biru.
Berdasarkan hasil diskusi yang dilaksanakan dalam forum MSP ini, terdapat beberapa rekomendasi untuk tindak lanjut ke depan, seperti kesadaran para peserta tentang perencanaan kawasan laut untuk perlindungan laut dengan tujuan restorasi melalui peningkatan jumlah penduduk. dan pengembangan undang-undang nasional untuk memasukkan isu-isu perubahan iklim dalam perencanaan kelautan.
Di sisi lain, Ketua Subkomite Komisi Oseanografi Antarpemerintah UNESCO Pasifik Barat, Wen Xi Zhu, mengatakan Indonesia merupakan contoh yang baik dalam mencermati penerapan sistem kelautan untuk berbagai aktivitas yang memanfaatkan ruang laut.
“Indonesia menunjukkan tradisi perencanaan maritim yang memanfaatkan laut untuk berbagai kegiatan ekonomi kelautan. Berdasarkan hal tersebut, tradisi yang diterapkan Indonesia dapat menginspirasi negara lain dan memberikan dampak yang besar tidak hanya pada skala satu negara, tetapi juga pada skala negara lain. .skala dan skala global,” kata Wen Xi Zhu.
Sebagai informasi, pada MSP International Forum ke-6 ini diadakan berbagai kegiatan seperti diskusi panel dan diskusi, kunjungan lapangan pemanfaatan sumber daya laut di Bali, dan pelepasan penyu. Saksikan video “Habitat Laut Berkelanjutan melalui Pemodelan PIT Awal di RI” (prf/ega)