Jakarta –
Negosiasi yang sulit antara Boeing dan para pekerjanya mengenai kenaikan upah telah mencapai titik yang baik. Para pekerja pabrik pesawat Amerika telah menerima kenaikan gaji yang ditawarkan perusahaan dan akan mengakhiri perselisihan perburuhan yang telah berlangsung selama 7 minggu.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (11/5/2024), tawaran terbaru Boeing mencakup kenaikan gaji sebesar 38% yang diumumkan selama empat tahun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tawaran sebelumnya, yakni kenaikan 35% yang ditolak pekerja 12 hari lalu. Ini adalah tawaran keempat Boeing sejak pemogokan dimulai pada 13 September.
Tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan Boeing untuk kembali berproduksi setelah negosiasi selesai. Pemogokan tersebut dikatakan telah menunda penyelesaian 38 penerbangan per bulan.
Asosiasi Internasional Ahli Mesin dan Pekerja Dirgantara (IAM) mengatakan para pekerja dapat kembali bekerja pada hari Rabu jika kontrak diberikan, atau 12 November.
Brandon Bryant, presiden IAM District W24, yang mewakili sekitar 1,300 pekerja di Oregon, mengatakan para pekerja senang dengan kontrak baru ini dan siap untuk kembali bekerja.
“Banyak orang yang saya ajak bicara hari ini siap untuk kembali bekerja. Mereka menganggap ini adalah kesepakatan yang bagus, menurut mereka ini bagus, mereka melihat ini sebagai langkah maju yang besar,” kata Bryant.
Di sisi lain, Presiden Union District 751 Jon Holden, yang melakukan negosiasi atas nama sebagian besar pekerja, mendukung kontrak terbaru dan memperingatkan para pekerja bahwa jika mereka menolak Perjanjian tersebut, tawaran Boeing akan lebih buruk.
Tonton videonya: Keberangkatan Boeing dari Starliner kembali ke Kongres Dunia
(barang/kilogram)
