Jakarta –
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anindya Bakrie menghadiri Indonesia-China Business Forum (FBIC) yang diselenggarakan oleh China Committee Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KIKT) di Wang Fu Ballroom, The Peninsula Hotel, Beijing. , Tiongkok, Minggu (11 Oktober).
Anindya mengatakan, dalam kesempatan tersebut telah dilakukan penandatanganan kerja sama antara sejumlah perusahaan Indonesia dengan korporasi Tiongkok dengan nilai investasi sebesar US$10 miliar atau Rp156,19 triliun (kurs Rp15.619).
Investasi ini akan memperkuat kerja sama dunia usaha, membuka lapangan kerja, dan mengembangkan proyek infrastruktur penting di Indonesia, kata Anindya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/10/2024).
Anindya mengatakan, hal ini menunjukkan kerja sama antara Indonesia dan China sangat baik. Ia memastikan investor Tiongkok dapat mempertahankan bisnis yang kuat dan sukses, menemukan mitra terbaik di Indonesia, dan meningkatkan ekspor Indonesia ke Tiongkok.
“Kami menyambut baik Tiongkok, ini kunjungan pertama Pak Prabowo, jadi kami juga mempersiapkan transaksi B-to-B (transaksi bisnis antar perusahaan antara Indonesia dan Tiongkok) yang bisa dilakukan beberapa hari sebelumnya. Ini adalah contoh bagi pemerintah dan perekonomian.” “Itu pertanda baik,” kata Anindya.
Presiden Prabowo Subianto juga hadir untuk memberikan pidato. Sebelumnya ia mengatakan, Kadin Indonesia akan menggelar acara yang akan mengadakan kontrak bisnis di bidang sains antara perusahaan China dan perusahaan Indonesia senilai lebih dari $10 miliar.
Hal itu diungkapkan Prabowo saat pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri China Li Qiang di Aula Besar Rakyat Beijing, Sabtu (11/9), sebagai agenda kunjungan kenegaraannya ke China, selain pertemuan dengan Presiden Xi Jinping dan Ketua DPR. Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Tiongkok (NPC) Zhao Leji.
Mengutip KIKT, Prabowo menyebutkan prioritas utama Indonesia Tangguh:
“Saya jelaskan, Indonesia harus swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh bergantung pada sumber pangan eksternal. Saya akan fokus pada pencapaian swasembada energi. Selain itu, untuk menjamin perlindungan bagi kelompok yang paling rentan, untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan yang nyata, kita harus mengurangi semua barang yang kita miliki,” ujarnya. Prabowo.
Nilai tambah seluruh barang diyakini akan meningkatkan kekuatan perekonomian Indonesia sehingga masyarakat dapat mencapai taraf hidup sejahtera. Dikatakan bahwa seluruh rakyat Indonesia harus menikmati segala barang.
Tonton juga video Xi Jinping ke Prabowo: China Siap Dukung Pemerintahan Anda!
(bantuan/rd)