Jakarta –
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 sebesar 5,1%. Kemudian diperkirakan akan meningkat menjadi 5,2% pada tahun depan.
“Dengan perkembangan yang telah kami lihat, kami memperkirakan pertumbuhan akan mencapai 5,1% pada akhir tahun ini.” Untuk tahun 2025, menurut pembahasan APBN, pertumbuhan 5,2% diperkirakan masih bisa dipertahankan,” ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dicapai dengan mendukung peningkatan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan investasi dalam rangka hilirisasi kegiatan yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
Sementara perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh di atas 5% pada kuartal III-2024. Hal ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan arus investasi yang dinilai cukup positif.
“Pertumbuhan konsumsi rumah tangga, khususnya kelas menengah atas, tetap terjaga. Sementara itu, seiring dengan cepatnya penyelesaian program nasional pada proyek-proyek strategis, faktor permintaan investasi agregat semakin meningkat,” tutupnya.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2024 yang diperkirakan Sri Mulyani ini lebih rendah dibandingkan proyeksi APBN 2024 yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sebesar 5,2%.
Hal itu disampaikan Jokowi sebelumnya saat menyampaikan Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) tahun anggaran 2024 dan nota keuangan pada Rapat Paripurna I Sidang DPR RI Tahun 2023-2024. Tahun diselenggarakan di Gedung MPR Nusantara/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (16/08/2023).
Dengan mempertimbangkan potensi perekonomian yang ada dan risiko ke depan, maka asumsi utama perekonomian makro yang menjadi dasar penyusunan RAPBN tahun 2024 adalah sebagai berikut: pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 diperkirakan sebesar 5,2%, kata Jokowi dalam siaran persnya. Di website Sekretariat Presiden. (memiliki/gambar)