Mojokerto –
Lima kerangka manusia ditemukan di bekas istana Brei Wenger. Kerangka tersebut diyakini merupakan milik seorang manusia yang hidup pada masa Majapahit.
Studi lebih lanjut terhadap 5 kerangka manusia lagi sedang dilakukan oleh Kelompok Paleoantropologi Uni, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Departemen Antropologi. Penelitian tersebut dilakukan di Museum Etnografi dan Pusat Studi Kematian Universitas Erlanga (UNAIR).
Kedepannya akan dilakukan uji profil biologis untuk mengetahui jenis kelamin dan berbagai ciri fisik kerangka yang dipindahkan ke Surabaya mulai Rabu (9/10/2024).
“(Proses pengetesan) bisa lama atau cepat tergantung kondisi rangka dan kelengkapan rangka. Situasi di Kumitri relatif lemah, tidak utuh, tidak lengkap. Jadi masih perlu kita bersihkan. Matriks atau lumpur menempel di tulang,” kata sang ahli. Jumat (10/11/2024) Delta Bayu Murthy, Jurusan Antropologi, Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unir.
Berdasarkan hasil uji pendahuluan yang dilakukan terhadap kerangka tersebut, Arus Delta menunjukkan bahwa kerangka tersebut kemungkinan hidup pada masa Majapahit atau akhir zaman Majapahit.
“Bingkai dengan bangunan-bangunan di situs tersebut, kira-kira pada periode mana mereka akan tinggal, abad ke-16, 17, 18 Masehi.
Namun, untuk memastikan keakuratan tuduhan tersebut, Delta bersikeras akan melakukan analisis penanggalan terhadap lima kerangka lagi.
“Kami memerlukan analisis penanggalan atau tes penanggalan untuk memastikan di mana mereka tinggal dan di periode waktu mana mereka tinggal,” jelas Delta.
Sebelumnya, penggalian Istana Bre Wenger di situs Kumitir menemukan 5 kerangka manusia di Desa Kumitir, Jatirejo, Mojokerto. Lima kerangka dikuburkan dalam posisi yang tidak biasa. Artinya, tengkurap dan tangan terlipat di depan dada.
“Semuanya terkubur tengkurap dengan tangan terlipat di depan dada. Kepalanya lurus ke bawah. Ini tidak lazim,” jelasnya kepada ANBALI NEWSJatim di lokasi penggalian, Rabu (9/10/2024).
__________
Artikel ini dimuat di ANBALI NEWSJatim “Video: Syok! Kerangka Manusia Ditemukan di Lahan Kosong di Tasikmalaya” (wkn/wkn)
