Jakarta –
Badan Akses Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital RI dan Mabes TNI telah membahas usulan titik sambung pos TNI AL dengan layanan satelit RI 1 melalui program BAKTI AKSI.
Direktur Jenderal BAKTI Komdigi Fadhila Mather menyambut baik usulan lokasi dari Mabes TNI untuk penyampaian program BAKTI AKSI.
“Kami menunggu usulan lokasi program BAKTI AKSI dari Mabes TNI,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Mabes TNI, Jakarta Timur, Selasa (12/11/2024). . )
Program BAKTI AKSI memanfaatkan layanan satelit serbaguna milik pemerintah untuk mendukung konektivitas ke pos pertahanan dan keamanan TNI Angkatan Laut.
“Kami menggunakan layanan satelit Republik Indonesia (Satria 1) yang sudah dilengkapi instrumen VSAT.”
Sebelumnya, Asisten Panglima Operasi TNI Mayjen TNI Gabriel Lema, S.Sos mengungkap usulan rencana penempatan titik pos yang memerlukan program BAKTI AKSI dengan peralatan VSAT.
Usulan lokasi pos program BAKTI AKSI ini sejalan dengan misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto selama 100 hari kerja, ujarnya.
Sekadar informasi, 100 hari pertama Asta Cita misi Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, untuk menghubungkan dan mendigitalkan sektor pertahanan dan keamanan. Raka.
Secara khusus, Kementerian Komunikasi dan Teknologi sedang memperkuat sistem pertahanan dan keamanan nasional melalui program konektivitas dan digitalisasi.
Program BAKTI AKSI Komdigi merupakan program penyedia layanan Internet dengan menggunakan teknologi satelit, fiber optic, radio link dan peralatan parabola VSAT.
Penyediaan program BAKTI AKSI tersebar di seluruh wilayah Indonesia pada layanan publik seperti sekolah, balai pelatihan vokasi, puskesmas, kelurahan, pos TNI dan tempat umum lainnya. (acd/pemilik)