Meutya Hafid Jadi Menkomdigi, Operator Curhat Beban Regulasi

Jakarta –

Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Meutia Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital (Menkomdigi). Politisi Partai Golkar dan operator seluler bereaksi terhadap penunjukan tersebut.

Berbeda dengan sebelumnya, Prabowo mengubah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi Kementerian Komunikasi dan Teknologi Digital (Komdigi) untuk menjawab tantangan perkembangan terkini.

Muhammad Danny Buldansia, Direktur dan Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, memuji transformasi Kominfo menjadi Komdig dan ditunjuknya Meutiya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika berikutnya. Dan Denny berharap otoritas saat ini memperhatikan tingginya biaya regulasi operator seluler.

“Industri telekomunikasi berada di bawah tekanan yang sangat besar. Tekanan OTT (dari atas) dikurangi melalui OTT, dimana mereka punya bagi hasil yang besar, tapi kita punya yang kecil. Tekanan teknologi, meski kita lihat masih gratis, seperti Starlink dan lainnya, kata Danny di Jakarta, Selasa (22/10/2024).

– Lalu masalah klasik yang masih belum terselesaikan di masa lalu adalah biaya otoritas yang sangat-sangat tinggi. Belum lagi soal 5G, tapi spektrum (ketersediaannya) belum ada, kalau ada berapa harga spektrumnya. Tekanannya banyak, ujarnya.

Terkait biaya regulasi, Denny mengatakan beban regulasi saat ini berkisar 12-13% yang terlalu berat bagi operator seluler sehingga perlu dibenahi oleh seluruh pemangku kepentingan di industri.

“Kami ingin industri telekomunikasi itu sendiri menjadi lebih sehat, itu yang terpenting. Pembayaran resmi pasti harus dikurangi, karena ini tren dunia, pemerintah tidak lagi mengharapkan uang langsung dari penyedia jasa, melainkan pengaruh kehadiran telekomunikasi yang jauh lebih andal dan terjangkau, kata Denny.

Ia memperkirakan lebih lanjut bahwa biaya peraturan yang ideal bagi operator seluler adalah di bawah 10% untuk menjaga industri tetap sehat, sehingga memungkinkan lebih banyak investasi dan masyarakat dapat memperoleh manfaat tersebut.

“Sekarang rata-rata angkanya di atas 12%. Nanti kalau spektrum 5G lebih banyak, bisa jadi lebih besar lagi. Kami berharap rata-rata ini bisa terus menurun,” kata Denny.

Saat ini, pihak operator seluler belum punya agenda membicarakan hal tersebut dengan Menteri Komunikasi dan Teknologi Meutia Hafid.

“Tentunya kami sangat menantikan tayangan Anda kepada penonton. Untuk memperkenalkan diri, dan juga kepada penonton, apa yang akan dilakukan Indosat dan apa yang telah dicapainya,” tutupnya. Simak Videonya: Komdigi Membagi Ditjen Pengelola Dunia Digital Menjadi 3 Bagian, Berikut Tanggung Jawabnya (agt/fyk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top